Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengaruh Kebudayaan Masa Hindu-Buddha di Indonesia dari Bidang Keagamaan hingga Arsitektur

Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India.

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pengaruh Kebudayaan Masa Hindu-Buddha di Indonesia dari Bidang Keagamaan hingga Arsitektur
Instagram.com/borobudurpark
Stupa Candi Borobudur. Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Hindu-Buddha dari Bidang Keagamaan hingga Arsitektur. 

Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas.

Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan.

Lalu, pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan hukum kasta.

Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya.

c. Bidang Sosial

Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit).

Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).

Berita Rekomendasi

Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak dominan dalam semua lapisan masyarakat.

Sistem kasta yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri maupun wujudnya.

Hal ini tampak pada kehidupan masyarakat dan agama di Kerajaan Kutai.

Berdasarkan silsilahnya, Raja Kundungga adalah orang Indonesia yang pertama tersentuh oleh pengaruh budaya India.

Pada masa pemerintahannya, Kundungga masih mempertahankan budaya Indonesia karena pengaruh budaya India belum terlalu merasuk ke kerajaan.

Penyerapan budaya baru mulai tampak pada waktu Aswawarman, anak Kundungga, diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya.

Adanya pengaruh Hindia mengakibatkan Kundungga tidak dianggap sebagai pendiri Kerajaan Kutai (Nugroho Notosusanto, et.al, 2007: 42).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas