Jaksa Agung Perintahkan Operasi Intelijen Terkait Pemberantasan Mafia Pupuk di Indonesia
Kejaksaan Tinggi hingga Kejaksaan Negeri diperintahkan untuk melakukan operasi intelijen terkait pemberantasan mafia pupuk.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung RI ST Burhanuddin memerintahkan kepada setiap Kejaksaan Tinggi hingga Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia untuk melakukan operasi intelijen terkait pemberantasan mafia pupuk.
Hal itu menyusul adanya dugaan penimbunan dan penyelundupan pupuk bersubsidi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Hal tersebut dinilai meresahkan dan mengganggu petani dalam meningkatkan hasil pangan yang berimbas berkurangnya produksi.
Baca juga: Awal 2022, Gudang BGR Logistik Indonesia di Medan Tampung Puluhan Ribu Ton Pupuk
"Saya memerintahkan kepada setiap kepala satuan kerja para Kepala Kejaksaan Tinggi dan Kepala Kejaksaan Negeri di seluruh wilayah Indonesia, untuk segera menelusuri dan mengidentifikasi melalui operasi intelijen apakah di wilayah hukum masing-masing ada upaya praktik-praktik curang pupuk bersubsidi," kata Burhanuddin dalam keterangannya, Sabtu (8/1/2022).
Burhanuddin meminta jajarannya untuk dapat mencermati proses distribusi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran. Sebaliknya, dia meminta agar seluruh pegawai Kejaksaan menindak jika menemukan ada kasus mafia pupuk.
"Cermati betul setiap proses distribusi pupuk bersubsidi tersebut apakah tepat sasaran dan segera tindak apabila ada pihak-pihak yang mencoba bermain terkait pupuk. Ungkap adanya mafia pupuk, rakyat butuh keberadaan pupuk," jelas Burhanuddin.
Burhanuddin kemudian mencontohkan Provinsi Jambi yang memiliki peranan penting dalam penyediaan stok pangan di Indonesia.
Baca juga: Puluhan Ribu ASN di Indramayu Belum Terima Gaji Desember 2021, Ternyata Ini Penyebabnya
Sebab, provinsi itu mendapatkan penghargaan di bidang Pertanian pada 2021 dengan menduduki peringkat ke-lima dalam katagori Peningkatan Produksi Beras Tertinggi Tahun 2020-2021.
Selain itu, lanjut dia, Provinsi Jambi menduduki peringkat ketiga dalam katagori Provinsi dengan nilai ekspor komoditas pertanian tertinggi periode Januari 2020 sampai dengan Juni 2021.
“Berdasarkan hal tersebut, maka untuk keberadaan pupuk khususnya pupuk bersubsidi memegang peranan penting dalam menopang prestasi Jambi sebagai lumbung pangan peringkat tiga nasional, ketahanan pangan merupakan isu strategis yang harus diamankan," tukasnya.