Vaksinasi Jadi Kunci Utama Cegah Covid-19, dr. Reisa: Segera Vaksin, Tidak Perlu Pilih-pilih Merek
Vaksinasi jadi kunci utama cegah Covid-19 dan melindungi secara efektif. Masyarakat tidak perlu pilih-pilih merek.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi kunci utama mencegah penularan Covid-19, termasuk varian Omicron.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan hingga mengurangi mobilitas.
“Karena apapun variannya, pencegahannya tetap sama, disiplin menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi,” jelas dr. Reisa, Rabu (19/1/2022), dikutip dari covid19.go.id.
Baca juga: Kasus Omicron Tembus 1.000 Kasus, Menko Luhut: Ada Musuh Bersama, Ikuti Arahan Pemerintah
dr. Reisa mengingatkan untuk lebih ketat dalam menggunakan masker, tertutama di ruang publik dan saat berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu juga tetap menerapkan jaga jarak, mencuci tangan dengan rutin, dan mengurangi mobilitas, diutamakan hanya untuk keperluan yang sangat penting saja.
Segera daftar vaksinasi
Ada pun hal penting lainnya yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan segera mendaftarkan diri untuk memperoleh vaksinasi.
“Segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi, apapun jenis vaksinnya, semua terbukti memberikan perlindungan yang efektif terhadap semua varian, sehingga tidak perlu pilih-pilih merek vaksin,” ajak dr. Reisa.
Terjadi penurunan antibodi setelah enam bulan vaksin dosis primer maupun lengkap
Setelah enam bulan penyuntikan dosis primer atau dosis lengkap, akan terjadi penurunan antibodi untuk Covid-19.
Hal ini menunjukkan bahwa vaksin booster diperlukan untuk meningkatkan proteksi individu, terutama pada kelompok masyarakat rentan.
“Berdasarkan hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster,” ucap dr. Reisa, dikutip dari covid19.go.id.
Hal tersebut juga didukung oleh hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) melalui surat nomor ITAGI/SR/2/2022 mengenai kajian vaksin Covid-19 dosis lanjutan.