Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Santy Saptari Ceritakan Proses Penyusunan Buku 'Sultan Agung dalam Goresan S. Sudjojono'

Santy Saptari, mengaku mendapat banyak materi dan dokumentasi dari banyak pihak untuk menyusun Buku 'Sultan Agung dalam Goresan S. Sudjojono'.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Santy Saptari Ceritakan Proses Penyusunan Buku 'Sultan Agung dalam Goresan S. Sudjojono'
Istimewa
Buku 'Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono' yang resmi diluncurkan hari ini, Sabtu (22/1/2022). 

Hal mana itu selaras pula dengan pandangan Sudjojono yang berkeyakinan bahwa dengan mengenali getaran sapuan kuas pada suatu lukisan, kita akan mengetahui watak si pelukis.

Baca juga: Budaya Betawi Hiasi Ibadah Misa di Gereja Katolik Santo Servatius

Sapuan kuas tidak lain adalah segala sesuatu yang dituangkan seorang pelukis secara sadar atau tidak sadar, ke dalam seluruh ruang kanvas (garis-garis, titik-titik, noda-noda, ruang hampa, atau diisi).

Melalui workshop ini, peserta tidak hanya diajak belajar perihal teknik gambar, namun sesungguhnya menelusuri kembali jejak dan riwayat cipta seorang S. Sudjojono yang terefleksikan melalui karya-karya sketsanya.

Workshop yang terbuka bagi peserta terbatas ini merupakan buah kerja sama S. Sudjojono Center, Tumurun Private Museum, dan Kompas Gramedia.

Kegiatan ini masih serangkaian pameran bertajuk ‘Mukti Negeriku! Perjuangan Sultan Agung Melalui Goresan S. Sudjojono’ diselenggarakan di Tumurun Private Museum sedari 28 Agustus 2021 sampai 28 Februari 2022 mendatang.

"Mukti Negeriku! Perjuangan Sultan Agung Melalui Goresan S.Sudjojono" adalah pameran yang menampilkan reproduksi salah satu mahakarya Sudjojono, lukisan Pertempuran antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen, koleksi Museum Sejarah Jakarta.

Baca juga: Workshop Sketsa Bertajuk Sketch Like Sudjojono, Minggu 23 Januari 2022 di Tumurun Museum Solo

Lukisan ini dipesan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin untuk peresmian pembukaan museum tersebut pada tahun 1974.

Berita Rekomendasi

Untuk menghasilkan lukisan dan memperoleh data historis yang akurat, S. Sudjojono melakukan riset di Jakarta, Solo, dan Belanda selama 3 bulan.

Hasil dari riset tersebut, ia merampungkan lukisan berukuran 3x10 meter, terdiri dari tiga panel besar, yang dikerjakan selama 7 bulan.

Dalam proses tersebut, Sudjojono juga menghasilkan puluhan sketsa dalam persiapan pembuatan lukisan tersebut.

Sejumlah 38 buah sketsa-sketsa studi lukisan Sultan Agung, yang kini menjadi koleksi Tumurun Private Museum, untuk pertama kalinya dipamerkan secara lengkap di Indonesia.

Selaras pameran tersebut diselenggarakan pula Peluncuran Buku “Sultan Agung dalam Goresan S. Sudjojono” Sabtu, 22 Januari 2022.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Arif Fajar Nasucha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas