Cara Cek Tiket dan Jadwal Vaksinasi Booster Gratis Lewat Aplikasi dan Website PeduliLindungi
Inilah cara cek tiket dan jadwal vaksinasi booster gratis di aplikasi PeduliLindungi dan website pedulilindungi.id.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara cek tiket dan jadwal vaksinasi booster gratis melalui PeduliLindungi.
Masyarakat dapat mengecek tiket dan jadwal vaksinasi di website dan aplikasi PeduliLindungi.
Tiket tersebut dapat digunakan di fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat pada waktu yang sudah ditentukan.
Adapun vaksin booster diberikan kepada masyarakat berusia di atas 18 tahun dan telah mendapatkan vaksin dosis kedua lebih dari 6 bulan lalu.
Program ini diprioritaskan pada kabupaten/kota yang capaian vaksinasi sudah 70 persen untuk dosis 1, dan 60 persen untuk dosis 2 yang bisa dicek statusnya di vaksin.kemkes.go.id.
Baca juga: Cara Unduh & Perbaiki Data Sertifikat Vaksin Covid-19 Disertai Cek Status Vaksin di PeduliLindungi
Baca juga: Dua Pasien Omicron Meninggal, Dokter Paru: Segerakan Vaksinasi Covid-19
Cara Cek Tiket dan Jadwal Vaksinasi Booster Gratis
Berikut cara cek tiket dan jadwal vaksinasi booster gratis di aplikasi PeduliLindungi, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, :
1. Buka aplikasi PeduliLindungi;
2. Masuk dengan akun yang terdaftar;
3. Klik menu “Profil” dan pilih “Status Vaksinasi & Hasil Tes Covid-19”;
4. Status dan jadwal vaksinasi booster akan muncul di akun;
5. Untuk cek tiket vaksin, masuk ke menu “Riwayat dan Tiket Vaksin”.
Cara cek tiket dan jadwal vaksinasi booster gratis di website pedulilindungi.id:
1. Buka laman pedulilindungi.id
2. Masukkan “Nama Lengkap” dan “NIK”,
3. Lalu klik 'Periksa'.
Tiket vaksinasi booster dapat digunakan di fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat pada waktu yang sudah ditentukan.
Lalu bagaimana jika termasuk kelompok prioritas, namun belum mendapatkan tiket dan jadwal vaksinasi booster?
Lakukan langkah berikut jika Anda termasuk kelompok prioritas namun belum mendapat tiket dan jadwal vaksin:
1. Datang langsung ke fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat;
2. Membawa KTP;
3. Membawa surat bukti vaksinasi dosis 1 dan 2.
Jenis Vaksin Booster
Mengutip dari setkab.go.id, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk lima produk vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai vaksin dosis lanjutan atau booster.
Berikut jenis vaksin yang telah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM untuk digunakan sebagai vaksin booster:
1. Vaksin CoronaVac produksi PT Bio Farma
Vaksin CoronaVac untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.
Hasil uji imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa.
2. Vaksin Pfizer
Vaksin Pfizer juga untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.
Hasil uji imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan (pemberian booster) sebesar 3,3 kali.
Baca juga: Israel: Suntikan Vaksin Dosis ke-4 Tingkatkan Resistensi Penyakit Serius untuk Usia di Atas 60-an
Baca juga: Kasus Omicron Naik, Perhimpunan Dokter Paru Sarankan Anak Usia 6- 11 Tahun Lebih Baik Sekolah Online
3. Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca juga bersifat booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.
Hasil uji imunogenisitasnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sekitar 3,5 kali setelah pemberian vaksin booster jenis ini.
4. Vaksin Moderna
Vaksin Moderna digunakan untuk booster homolog dan heterolog dengan dosis setengah dosis.
Booster heterolog vaksin Moderna digunakan untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen atau Johnson & Johnson.
Hasil uji imunogenisitasnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sebesar 13 kalinya setelah pemberian dosis booster.
5. Vaksin Zifivax
Vaksin Zifivax digunakan untuk booster heterolog dengan vaksin primer Sinovac dan Sinopharm.
Titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapat dosis primer Sinovac atau Sinopharm.
(Tribunnews.com/Yurika)