Perludem: Perempuan Miliki Peran Penting Dalam Penyelenggaraan Pemilu
kehadiran perempuan dalam penyelenggara pemilu tidak bisa hanya dimaknai sebagai hadir secara fisik saja.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati menilai keterwakilan perempuan sangat penting pada pihak penyelenggara pemilu.
Menurutnya, adil dalam konteks demokrasi berarti harus memperhatikan kehadiran perempuan dalam penyelenggaraan pemilu.
"Adil itu kan bukan sekadar peserta pemilu diperlakukan secara sama begitu ya. Adil kalau menurut saya juga bahwa jangan sampai ada unsur-unsur yang tertinggal. dalam hal ini kita bicara soal perempuan," ujar Khoirunnisa dalam Diskusi Virtual Perludem, Rabu (26/1/2022).
Menurut Khoirunnisa, kehadiran perempuan dalam penyelenggara pemilu tidak bisa hanya dimaknai sebagai hadir secara fisik saja.
Perempuan, menurut Khoirunnisa, dibutuhkan oleh penyelenggara pemilu dalam membuat kebijakan.
Selain itu, Khoirunnisa mengatakan perempuan memiliki peran dalam mendidik para pemilih terkait penyelenggaraan pemilu.
Baca juga: Fakta Guru Agama di Riau Lecehkan 4 Murid Perempuannya, Pelaku Sudah Beraksi Sejak 2019
"Bukan hanya ada Pemilu tetapi juga akan ada Pilkada di tahun yang sama. Melakukan sosialisasi, pendidikan pemilih, kehadiran perempuan menjadi sangat penting karena peran-peran strategis sebagai penyelenggara pemilu," kata Khoirunnisa.
Khoirunnisa mengatakan perempuan juga memiliki peran strategis dalam proses pengawasan pemilu.
Perspektif perempuan, kata Khoirunnisa, sangat dibutuhkan dalam proses pengawasan kontestasi politik.
"Kita juga punya Bawaslu yang melakukan pengawasan pemilu, melakukan penanganan pelanggaran kalau ada pelanggaran Pemilu. Juga dibutuhkan perspektif-perspektif perempuan," kata Khoirunnisa.
Dirinya mengungkapkan perempuan peserta pemilu ketika menemukan pelanggaran enggan melaporkan karena tidak ada perspektif dari sisi perempuan.
Kehadiran perempuan pada penyelenggara pemilu akan membuat kaum perempuan lebih terbuka dalam melaporkan temuan.
"Karena pengalaman perempuan, perspektif perempuannya ada. Sehingga hal tersebut masih bisa ditanggulangi," pungkas Khoirunnisa.