Mengenang Soeharto: Aksi Blusukannya Saat Itu Bikin Para Pejabat Daerah Pucat dan Keringat Dingin
Soeharto wafat pada 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Tahun 1969 hingga 1974 pembangunan fokus pada pertanian dan industri yang mendukungnya.
Slogan Soeharto sederhana, cukup pangan, cukup papan, cukup sandang, cukup lapangan pekerjaan dan pendidikan.
5. Penyamaran fenomenal bikin pejabat daerah kalang kabut
Soeharto sering keliling daerah terpencil untuk melihat hasil pembangunan.
Tak jarang aksi ini bikin para pejabat seperti menteri ataupun pejabat daerah tak berkutik kalau hanya sekedar menceritakan hasil yang manis.
Lantaran Soeharto langsung ke bawah untuk membuktikannya.
Saat berkeliling Soeharto hanya ditemani ajudan atau satu dua pengawal dan dokter pribadi kata Tri Sutrisno masih dari buku tadi.
"Pak Harto selalu melakukan Incognito, Pak Harto selalu berpesan tidak boleh ada satupun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incognito," kata Tri.
Apa yang dilakukan Soeharto bikin pejabat daerah kalang kabut karena benar-benar tak tahu.
Wajah pucat dan bikin keringat dingin mengucur deras karena Soeharto membuktikan sendiri hasil pembangunan atau kemungkinan-kemungkinan bila terjadi penyimpangan.
6. Tidur di rumah penduduk
Dalam blusukannya Soeharto tak pernah tidur di hotel.
Ia memilih tidur di rumah penduduk atau tidur di rumah kepala desa.
Soeharto lalu berbincang tanpa perantara dan mencatat.