Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala BIN: Pemindahan Ibu Kota Negara Direncanakan Secara Matang

perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) bukan lagi satu keniscayaan melainkan sudah menjadi program resmi pemerintah, perintah undang-undang

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kepala BIN: Pemindahan Ibu Kota Negara Direncanakan Secara Matang
HandOut/IST
Kepala Badan Inteljen Negara (BIN) Jenderal Pol Purn Prof Dr Budi Gunawan SH MSi. 

Pertambahan penduduk semakin sulit dikontrol. Situasi tersebut, menurut Budi Gunawan, diperburuk oleh fakta bahwa wilayah Utara DKI Jakarta ambles 7 – 10 cm per tahun akibat subsidensi tanah.

Belum lagi ada kenaikan permukaan laut 3 mm per tahun akibat perubahan iklim.

‘’Potensi ancaman bencana hidrometeorologi itu nyata,’’ kata Budi Gunawan. Pada saat yang sama, Jakarta juga mengalami krisis air baku untuk mencukupi air bersih bagi warganya.

Rekayasa teknis memang bisa dilakukan untuk menghindarkan Jakarta dari genangan. Namun, kata Budi Gunawan, ibu kota negara tidak bisa dipaksakan terus berada dalam situasi ketahanan ekologis yang rapuh. Krisis ekologis itu akan berdampak pada masalah sosial, ekonomi, politik, dan berbagai aspek lainnya.

Pada sisi lain, pemindahan IKN ke Kalimantan Timur akan memberikan insentif berupa pemerataan dan penyebaran pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan keseimbangan demografis.

‘’Kepadatan penduduk akan lebih menyebar dan itu meringankan tekanan ekologis atas Pulau Jawa,’’ ujar Budi Gunawan.

Dari sisi hubungan luar negeri, menurut Budi Gunawan, pemindahan IKN ke Kalimantan Timur tidak membawa resiko yang perlu dicemaskan. Pemindahan IKN adalah hal lazim dalam lembaran sejarah dunia modern. Konsekuensi geopolitiknya pun telah diperhitungkan. Justeru, tersedia peluang besar yang bisa diraih.

Berita Rekomendasi

‘’Dari Ibu Kota Negara yang baru itu kisa bisa mengekspresikan visi Indonesia ke depan,’’ kata Budi Gunawan. Mengacu pada teks pada UU tentang IKN, Budi Gunawan mengatakan, ibu kota baru itu akan dibangun dengan asas kesetaraan, kebinekaan, konektivitas, ramah lingkungan (low karbon), cerdas, keberlanjutan, asas sirkular dalam pengelolaan limbah, kelayakan hidup dan seterusnya.

‘’Kita tunjukkan semangat Indonesi melalui IKN yang cerdas, berkelanjutan, low kabon, setara, pro-kebinekaan dan seterusnya. Keberhasilan kita membangun IKN akan mendekatkan kita menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 dunia pada tahun 2045 nanti,’’ kata Budi Gunawan.

Kepala BIN itu meyakini bahwa kawasan Panajam Paser Utara itu memberikan daya dukung alam yang memadai untuk sebuah IKN yang bernuansa ramah lingkungan.

‘’Sumberdaya airnya cukup. Aman dari ancaman gempa. Tentang rencana rinci terkait asas ukotannya itu bisa disusun sambil jalan, dan disesuaikan dengan landscape detempat dan potensi alam yang ada. Justeru, pikiran-pikiran kritis masyarakat diperlukan untuk memperkuat implementasinya,’’ ujar Budi Gunawan. Pikiran kritis, menurutnya, akan selalu mendapat tempat di IKN. (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas