Indonesia Masuki Musim Pancaroba, Musim Kemarau Diperkirakan Mundur, Puncaknya Terjadi Agustus 2022
BMKG memprediksi musim kemarau diperkirakan baru dimulai April nanti, sementara puncaknya akan terjadi pada Agustus 2022.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) memprediksi awal musim kemarau di Indonesia tahun ini akan mundur dari biasanya.
Musim kemarau diperkirakan baru dimulai April nanti, sementara puncaknya akan terjadi pada Agustus 2022.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tahun ini musim kemarau tidak terjadi secara serentak.
Musim kemarau diperkirakan akan datang dalam beberapa gelombang yang terjadi dalam rentang bulan April hingga Agustus 2022.
Namun mayoritas zona musim akan memulai kemarau lebih lambat dari biasanya yang terjadi selama hampir 29 tahun ini.
“Musim kemarau akan datang lebih lambat dari normalnya. Dari 342 zona musim, kemarau di Indonesia diperkirakan mundur pada 123 zona musim atau 47,7 persen zona musim. Dapat kami simpulkan bahwa dalam prakiraan musim kemarau 2022 akan datang lebih lambat dari normalnya dengan intensitas yang mirip dengan kondisi musim kemarau biasanya,” kata Dwikorita dalam jumpa pers, Jumat (18/3). “Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Agustus 2022,” kata Dwikorita.
Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Indonesia Terjadi Rentang April-Juni 2022
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Ini Sabtu, 19 Maret 2022: Waspada Cuaca Ekstrem di 30 Wilayah Indonesia
Adapun untuk rincian wilayahnya yaitu 78 wilayah atau sekitar 22,8 persen lainnya yang meliputi sebagian Bali, Jawa, sebagian Sumatera sebagian Kalimantan, Maluku dan sebagian Papua akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2022.
Lalu sebanyak 102 wilayah atau 29,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada bulan April 2022. Yaitu di wilayah Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa.
Sementara untuk 81 wilayah lainnya atau 23,7 persen wilayah yang meliputi Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagaian kecil Maluku dan sebagian Papua akan terjadi pada bulan Juni.
Lalu untuk 23,7 persen wilayah lainnya akan memulai musim kemarau pada bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, September, dan Oktober.
Baca juga: Musim Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Angin Kencang - Hujan Lebat Durasi Singkat
Dwikorita juga menjelaskan, jika dilihat akumulasi musim hujan yang terjadi, mayoritas wilayah dari 342 zona musim di Indonesia akan mengalami kemarau normal.
Lalu untuk 104 zona musim lainnya atau 30,4 persen akan mengalami kondisi kemarau di atas normal maupun mengalami curah hujan yang lebih tinggi.
Sedangkan untuk sebagian kecil wilayah atau sekitar 12 persen yang meliputi Sumatera Utara bagian utara, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian utara, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, dan Maluku akan mengalami kemarau dengan curah hujan yang lebih kering.
Maka itu, Dwikorita mengimbau lembaga terkait dan pemda untuk mengantisipasi bencana yang umumnya terjadi saat musim kemarau.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.