Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Singgung Ukraina, RI Tekankan Kedaulatan dan Integritas Wilayah di Doha Forum

Indonesia menyinggung penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah di Doha Forum.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Singgung Ukraina, RI Tekankan Kedaulatan dan Integritas Wilayah di Doha Forum
AFP/FADEL SENNA
Petugas pemadam kebakaran dan prajurit Ukraina berjalan di tengah puing-puing pusat perbelanjaan Retroville, sehari setelah dibom oleh pasukan Rusia di distrik perumahan di barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan itu. pengeboman. Enam mayat dibaringkan di depan pusat perbelanjaan, menurut seorang wartawan AFP. Bangunan itu telah terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by FADEL SENNA / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menyinggung penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah di Doha Forum.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat menjadi salah satu pembicara di Doha Forum dalam sesi bertajuk “Peace and Prosperity in the Indo-Pacific”.




Retno menekankan penghormatan terhadap hukum internasional termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah harus dilakukan secara konsisten, dan bukan pick and choose.

"Saya menyampaikan bahwa situasi di Ukraina saat ini menjadi pengingat kita semua untuk secara lebih hati-hati mengelola Kawasan Indo-Pasifik," ujarnya pada konferensi pers, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Indonesia Pertimbangkan Beri Bantuan Kemanusiaan untuk Rakyat Ukraina

Retno menegaskan penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi komitmen semua pihak, agar Kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi kawasan damai, stabil dan sejahtera.

Dalam Doha Forum tersebut, RI juga sampaikan bahwa pembentukan kelompok-kelompok minilateral dan plurilateral merupakan hal yang sudah terjadi.

BERITA TERKAIT

Dalam kaitan ini, Indonesia mengingatkan agar pembentukan kelompok-kelompok tersebut hendaknya menjadi building block untuk terus menjaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.

Menlu RI menjelaskan mengenai latar belakang dikeluarkannya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Baca juga: Zelensky Tawarkan Putin Jalan Keluar dari Perang Ukraina: Ini Kompromi

Menurutnya paling tidak terdapat tiga hal yang ingin dicapai ASEAN melalui AOIP.

Pertama, terus membangun paradigma positif dengan terus mengajak semua pihak mengembangkan budaya dialog dan kolaborasi, budaya win-win cooperation dan bukan zero sum, dan mengubah trust deficit dengan strategic trust.

Kedua, terus mengembangkan kerja sama konkrit karena dengan melakukan kerja sama konkrit dapat dicegah munculnya ketegangan.

"Dalam kaitan kerja sama konkrit ini saya kembali sampaikan 4 prioritas kerja sama yang ditawarkan AOIP, yaitu: Kerja sama maritim; Konektivitas; Pencapaian SDGs, serta Perdagangan dan investasi," ujarnya.

Ketiga, Indonesi mendorong pengembangan arsitektur regional yang inklusif.

Menlu RI menekankan inklusifitas dinilai lebih baik, daripada kebijakan containment.

"Pada saat saya menutup statement saya di dalam Doha Forum tersebut, saya mengatakan bahwa common security, common stability, and common
prosperity hendaknya menjadi “public good,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas