Pemilik hingga Direktur Robot Trading DNA Pro Diduga Sudah Kabur ke Luar Negeri
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri telah menangkap 6 dari 12 orang tersangka salam kasus robot trading ilegal DNA Pro.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Owner hingga direktur robot trading DNA Pro masih diburu oleh Bareskrim Polri.
Ternyata para tersangka diduga telah melarikan diri ke luar negeri.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko menyampaikan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional Polri untuk mencari keberadaan tersangka.
"Informasi terakhir, penyidik sedang koordinasi dengan Divisi Hubinter. Kalau dibilang dengan Hubinter, berarti sudah tahu kan. Arahnya yang bersangkutan dugaannya ada yang sudah ke luar negeri. Tapi masih didalami," ujar Gatot kepada wartawan, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Promosikan Robot Trading DNA Pro, DJ Una Bakal Diperiksa Polisi 21 April 2022
Baca juga: Dapat Uang Sekoper Rp1 Miliar dari Tersangka DNA Pro, Rizky Billar Diperiksa Bareskrim Pekan Depan
Gatot mengatakan penyidik masih menelusuri aset para tersangka DNA Pro yang telah tertangkap.
Selain itu, Bareskrim Polri masih terus memeriksa sejumlah saksi di kasus ini.
"Penyidik masih lakukan tracing aset dan pendalaman terhadap beberapa saksi untuk pemeriksaan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri telah menangkap 6 dari 12 orang tersangka salam kasus robot trading ilegal DNA Pro.
Namun dari keeenam yang ditangkap, belum ada nama pemilik hingga direktur DNA Pro.
Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Kombes Pol Yuldi Yusnan menyatakan pihaknya masih memburu otak atau pemilik hingga direktur DNA Pro.
"Owner, direktur, dan founder masih kita buru," ujar Yuldi Yusnan kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Ia menyampaikan penyidik telah mengantongi identitas para tersangka. Kini, pihaknya hanya tinggal mencari keberadaan para pelaku untuk ditangkap.
Menurutnya, upaya pencarian dilakukan dengan meminta keterangan 6 tersangka yang telah ditangkap hingga berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk mencekal tersangka agar tak kabur ke luar negeri.
"Sudah dicekal semua," pungkas Yuldi.