Eksistensi Partai Mahasiswa Indonesia: Disambut DPR dan Eks Aktivis ’98, Dikecam Mahasiswa
Kemunculan Partai Mahasiswa Indonesia menjadi sorotan. DPR dan eks aktivis '98 menyambutnya tetapi mahasiswa justru mengecamnya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
Tidak hanya Dasco, sambutan terkait eksistensi Partai Mahasiswa Indonesia juga dilontarkan oleh eks aktivis 1998, Teddy Gusnaidi.
Bahkan ia mempertanyakan pikiran negatif mahasiswa terkait eksistensi partai ini.
Teddy menyebut pikiran terkait penolakan oleh mahasiswa disebut seolah anti terhadap demokrasi.
“Baru mahasiswa saja sudah anti demokrasi, bagaimana ceritanya? Ini baru anak seumur jagung belum juga melakukan kegiatan ke depan.”
“Tapi pikirannya sudah kotor, apa-apa menolak, apa-apa ditakuti segala macem. Dia seolah-olah anti terhadap demokrasi,” ujarnya, seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya.
Dia juga heran ketika mahasiswa tidak memiliki legal standing di masyarakat tetapi ketika ada partai yang sudah diakui keberadaannya justru ditolak.
“Mereka selama ini mengatasnamakan rakyat tapi gak ada orang yang mempertanyakan legalitas kalian.”
“Tapi ketika orang memakai nama mahasiswa mereka seperti anti, dan apakah orang tidak boleh membentuk partai politik?” katanya.
Terakhir, Teddy menegaskan pikiran-pikiran negatif dari kalangan mahasiswa merupakan kekhawatiran kosong dan menandakan kemunduran demokrasi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Maliana/Milani Resti Dilanggi/Galuh Widya Wardani)
Artikel lain terkait Kontroversi Partai Mahasiswa Indonesia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.