Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soni Sumarsono Bongkar Rahasia Tampung Aspirasi Masyarakat Selama 3 Kali Jadi Penjabat Sementara

Punya pengalaman sebagai penjabat daerah di Sulut, DKI hingga Sulsel, Soni memiliki cara tersendiri dalam menampung aspirasi masyarakat saat menjabat.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Soni Sumarsono Bongkar Rahasia Tampung Aspirasi Masyarakat Selama 3 Kali Jadi Penjabat Sementara
/Alex Suban
Vice News Director Tribun Network sekaligus Pemred Warta Kota Domuara D. Ambarita menyerahkan karikatur kepada Mantan Dirjen Otda Kemendagri Soni Sumarsono didampingi Gubernur Bangka Belitung H. Erzaldi Rosman seusai Talkshow Nasional Tribun Series Panggung Politik Indonesia yang disiarkan secara virtual dari Kantor Tribunnews Bogor, Kota Bogor pada Rabu (11/5/2022). Talkshow Nasional ini bertema "Apa Legacy yang Telah Gubernur/ Wakil Gubernur Tinggalkan", itu menghadirkan lima pemimpin daerah yang sebentar lagi mengakhiri masa jabatannya. (Wartakotalive.com/Alex Suban) 

Lebih lanjut, Soni juga menyadari bahwa sebagai penjabat kepala daerah tak bisa membuat kebijakan yang bisa mengakomodir semua pihak.

Namun, menurutnya, banyak cara dalam menerima aspirasi dan mengeluarkan kebijakan yang bisa berdampak langsung ke masyarakat.

Apalagi, kebijakan itu dilakukan dengan pendekatan kebudayaan.

Ia mencontohkan bagaimana saat menjadi PJ Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu, mengeluarkan keputusan gubernur soal pelestarian kebudayaan betawi.

Dimana, disemua unsur pemerintahan di DKI Jakarta harus ada unsur budaya berupa ondel-ondel.

Sehingga, setelah tak menjadi Pj Gubernur, pelestarian budaya Betawi lewat ondel-ondel masih dijalankan di pemerintahan Anies Baswedan.

Baca juga: Kanit Intelkam Polsek Mawasangka Tengah Sultra Ditikam Badik oleh Orang Mabuk 

Baca juga: Pedagang Coto dan Anaknya Diserang Pria Bersenjata Parang di Pasar Lawata Kendari

"Ya caranya gampang, semua legecy itu menjadi sangat penting, bersejarah, berkesinambungan kalau ada legitimasi. Karena syarat di sebuah legecy itu adalah prestasi, ada pengakuan dan kemudian memori histori. Untuk semuanya ini harus berkesinambungan tidak dipatahkan atau groundit oleh gubernur setelahnya, maka dilegecy," kata Soni.

BERITA REKOMENDASI

"Contoh kongkrit, di DKI jakarta, ketika kita mendorong kemudian budaya Betawi maju dan berkembang yang selama ini agak terpinggirkan, kita bikin Perda dan Pergub saya teken lima keputusan gubernur mengenai pelestarian budaya Betawi dalam konsep pemerintahan di DKI," jelasnya. (tribun network/yuda).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas