Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Litbang Kompas Sebut Elektabilitas Partai Islam Cenderung Turun, Peneliti Ungkap Penyebabnya

Dari semua partai politik, partai berbasis Islam tidak menunjukkan kenaikan bahkan ada kecenderungan stagnan dan menurun.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Survei Litbang Kompas Sebut Elektabilitas Partai Islam Cenderung Turun, Peneliti Ungkap Penyebabnya
Kompas.com
Ilustrasi Partai-Partai Islam. Survei Litbang Kompas terbaru menyebutkan elektabilitas Partai Islam cenderung stagnan bahkan turun. 

Faktor kedua, menurut Hanif terkait dengan citra yang ditampilkan para partai Islam.

Baca juga: Gerindra Soroti Turunnya Tingkat Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Maruf dalam Survei Litbang Kompas

Apalagi, menurut Hanif, jika partai Islam justru tersandung masalah korupsi maka itu akan menurunkan nilai mereka di hadapan publik.

“Faktor Kedua, ketiadaan figur dan citra partai yang baik dan kredibel. Masyarakat mulai tidak respek pada partai Islam ketika ada kader partai Islam terjerat kasus korupsi,” tuturnya.

Dalam kasus korupsi ini, lanjut Hanif, tidak ada perbedaan mencolok antara partai Islam dengan partai biasa.

“Tidak ada kosistensi dan distingsi antara partai Islam ataupun partai lain,” terangnya.

Hanif juga menyebut soal ideologi dari partai-partai Islam yang dianggap telah membaur.

Jadi, secara isu, menurutnya, bahkan tidak jauh berbeda antara partai-partai Islam ini dengan partai yang bukan partai Islam, bahkan relatif serupa.

Berita Rekomendasi

“Selain itu, dalam perkembangan politik Indonesia kontemporer, ideologi partai sudah menjadi membaur bahkan kabur antara partai religius nasionalis dan nasionalis religius,” kata dia.

Partai Islam itu, menurut Hanif, adalah PPP, PKS, PAN, PKB, PBB, serta partai baru seperti Gelora, Partai Ummat, PBB, serta Partai Pelita.

Partai-partai itu disebut Hanif harus berjuang ekstra agar nanti bisa berbicara banyak di Pemilu 2024 di tengah tren yang justru menurun.

Sementara itu, peneliti utama pusat riset politik BRIN, Firman Noor, yang hadir menjadi narasumber dalam dialog politik nasional dalam rangkaian agenda Rapimnas PKS, pada Senin (20/6/2022) menyebut, dengan melihat kondisi perpolitikan saat ini, sebenarnya PKS bisa muncul menjadi kekuatan yang bisa membawa arah demokrasi Indonesia ke arah yang lebih substansial.

"Saya ingin menggaris bawahi statemen Presiden PKS bahwa pemilu 2024 nanti akan menjadi momentum apakah Indonesia akan mengalami perubahan, setengah perubahan atau tidak ada perubahan sama sekali," ucap Firman dikutip dari situs PKS.

Apalagi saat ini, ada fenomena konsolidasi antara partai politik yang kian gencar dengan mulai menjalin kerjasama lintas ideologis.

"Ada kecenderungan kerjasama lintas ideologis antara nasionalis dan religius, dan ini bukan sesuatu yang baru, karena ini menyadarkan kita bahwa Indonesia melahirkan dua anak kandung yakni kalangan kebangsaan dan religius," pungkas Firman.

Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas