Politisi Diimbau Tidak Ikut Mendompleng 'Citayam Fashion Week' untuk Raih Popularitas
Ajang Citayam Fashion Week diharapkan tidak disusupi oleh politisi untuk kepentingan popularitas semata.
Editor: Hasanudin Aco
Efeknya, lanjut Ray, kualitas pemilu kita tertahan.
"Sekalipun usia pemilu reformasi telah bergulir hingga 20 tahun lebih, tapi kualitasnya malah terlihat makin merosot," katanya.
Dia mengatakan politisi tidak tertarik menaikan kualitasnya, hanya tertarik pada elektabilitasnya
"Dan demi elektabilitas, kualitas diabaikan," lanjut Ray.
Raih Simpati Pemilih Muda
Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat merupakan ajang kongkow dan pamer gaya busana remaja pinggiran Jakarta yang dikenal dengan sebutan Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok (SCBD).
Ajang ini menarik perhatian berbagai kalangan.
Selebriti, model ternama hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut menjadikan zebra cross yang ada di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas BNI bak catwalk.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat ajang itu sebagai strategi untuk mendulang suara dari anak muda pada Pemilu.
Apalagi, Anies dan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, ramai diberitakan bakal maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Niat politis Anies dan Kang Emil itu adalah untuk mendulang suara remaja sebagai pemilih pemula.
"Kelihatannya para politisi itu baik Anies maupun RK (Ridwan Kamil) menggunakan panggung-panggung seni yang sedang viral untuk mendulang popularitas maupun elektabilitas, karena bagaimana pun perlu panggung-panggung itu," katanya saat dihubungi, Kamis (21/7/2022) lalu seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Ujang mengatakan suara anak muda dalam Pilpres 2024 cukup banyak.
Sehingga menjadi bagian dalam catwalk ala Citayam Fashion Week menunjukkan keduanya larut dalam tren anak muda saat ini.