Koalisi Gerindra-PKB Disebut Bisa Jadi Magnet Bagi Partai Lain untuk Bergabung
Seperti diketahui perolehan kursi DPR Gerindra dan PKB jika digabung sudah memenuhi syarat 20 persen kursi DPR untuk mengajukan capres 2024.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kerja sama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam menghadapi Pemilu 2024 dinilai bisa jadi magnet bagi partai lain untuk bergabung.
Selain mempunyai basis massa yang jelas, koalisi Gerindra dan PKB dinilai mempunyai figur yang berpotensi memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Gerbong PKB dan Gerindra memiliki daya tarik tersendiri bagi partai lain. Terutama bagi partai yang belum memiliki tokoh untuk diusung dalam Pilpres atau juga sejumlah partai lain yang 'galau' dengan pilihan koalisinya,” ujar Direktur IndoStrategi Arif Nurul Iman, Selasa (16/8/2022).
Dia menjelaskan kerja sama politik yang dilakukan Gerindra dan PKB menjelang Pemilu 2024 ini cukup strategis.
Baca juga: Prabowo Subianto Kutip Ucapan Jokowi Ojo Kesusu, Tanggapi soal Capres Koalisi Gerindra dan PKB
Menurutnya dua partai politik ini telah memenuhi batas ambang minimal untuk mencalonkan pasangan presiden dan wakil presiden (presidential threshold).
“Pemenuhan ambang batas presidential threshold ini sangat penting karena koalisi ini tidak akan terombang-ambing lagi dalam mencari kawan untuk bisa menjadi peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kerja sama politik Gerindra dan PKB bisa langsung fokus pada kerja teknis pemenangan seperti sosialisasi visi dan misi maupun tawaran program kerja bersama,” ujarnya.
Seperti diketahui perolehan kursi DPR Gerindra dan PKB jika digabung sudah memenuhi syarat 20 persen kursi DPR untuk mengajukan capres 2024.
Saat ini kursi Gerindra di DPR 13,75 persen dan kursi PKB di DPR 10,09% sehingga jika ditotal sebanyak 23,84%.
Arif mengatakan selain memenuhi presidential threshold, Gerindra dan PKB mempunyai daya tarik bagi partai lain karena kejelasan basis massa.
Gerindra mempunyai basis massa beraliran nasionalis.
Sedangkan PKB mempunyai massa militan berlatar agamis.
“Kejelasan basis massa menjadi modal besar untuk memastikan bahwa gerbong koalisi ini mempunyai baseline dukungan yang jelas. Tinggal memperluas basis dukungan ini ke segmen milenial maupun segmen generasi Z,” katanya.
Gerindra dan PKB, lanjut Arif juga mempunyai keuntungan daripada poros koalisi lainnya karena kejelasan figure yang potensial diusung dalam Pemilihan Presiden 2024.
Menurutnya hampir bisa dipastikan jika Gerinda dan PKB akan mengusung Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
“Figur Prabowo maupun Muhaimin Iskandar sama-sama mempunyai kelebihan yang saling melengkapi sehingga bisa bersaing dengan pasangan lain dalam Pilpres 2024,” katanya.
Arif menyebut sosok Prabowo terbukti bisa bersaing dalam berbagai survei sebagai tokoh potensial dalam Pilpres 2024.
Sedangkan figur Muhaimin Iskandar merupakan tokoh sentral dan the special one di PKB.
“Kepemimpinan yang kuat dan dukungan dari kyai-kyai dan pesantren berpengaruh di Jawa menjadi kunci Gus Muhaimin. Jadi dua figure sentral di Gerindra dan PKB tersebut bisa menjadi daya tarik bagi partai lain untuk bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya,” pungkasnya.