Apa Tanggapan Jokowi Disebut Lebih Banyak Diam Tanggapi Kasus Lain Selain Pembunuhan Brigadir J?
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak menutup-nutupi kasus ini, termasuk soal banyaknya anggota Polri dari semua pangkat yang terlibat.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Sebab penuntasan kasus tersebut merupakan pertaruhan bagi kepolisian untuk menjaga citra dan kepercayaan publik.
Baca juga: Komisi III DPR Panggil Kapolri Pekan Depan Terkait Kasus Brigadir J Hingga Isu Kekaisaran Sambo
"Sejak awal, saya sampaikan, usut tuntas, jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutup-tutupi, ungkap kebenaran apa adanya," kata Presiden Jokowi di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022).
Jokowi mengingatkan, jangan sampai kasus tersebut menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Bagaimanapun, kredibilitas Polri harus tetap terjaga.
"Jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Itu yang paling penting. Citra Polri apa pun harus tetap kita jaga," kata Presiden dikutip dari Kompas.id.
Jokowi Sempat Marah
Sebelumnya Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengatakan Presiden Jokowi sangat marah dengan adanya kasus pembunuhan Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Apalagi saat Jokowi tahu Irjen Ferdy Sambo menjadi terduga aktor intelektual di balik pembunuhan itu.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD dalam Youtube Akbar Faisal, Rabu (17/8/2022).
Mahfud MD mengaku sebelumnya berbicara dengan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Mahfud ingin tahu bagaimana arahan Presiden Jokowi dalam kasus ini.
Ketika itu, Pramono Anung kepada Mahfud mengatakan Presiden Jokowi tegas meminta kasus itu dibuka seterang-terangnya.
"Pak Presiden marah betul, marah betul dan kenapa lama (penyelesaiannya)," ucap Mahfud menirukan apa yang telah disampaikan Pramono Anung kepadanya.
Kemudian hari, Mahfud bertemu dengan Presiden Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.