Mahfud MD Sebut Kelompok Ferdy Sambo Bak 'Kerajaan' di Polri, TAMPAK Minta Usut Dugaan Aliran Dana
Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK) minta pemerintah turut bertindak dan usut dugaan aliran dana soal kelompok Ferdy Sambo di Polri.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Garudea Prabawati
"Kenapa Kapolri itu tidak selalu mudah menyelesaikan masalah padahal secara formal ia menguasai, tapi ada kelompok-kelompok yang menghalangi termasuk kasus ini kan," kata Mahfud dikutip dari youTube KompasTv, Jumat (19/8/2022).
Diwartakan Tribunnews Mahfud MD juga menyebut orang-orang yang berada di sekitaran Ferdy Sambo telah menguasai tubuh Polri.
Bahkan mereka seperti membentuk suatu kerajaan di dalam tubuh polri.
Menurutnya, orang-orang di sekitaran Ferdy Sambo inilah yang menjadi penghambat dalam proses pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J.
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud kepada mantan anggota DPR, Akbar Faizal pada YouTube Akbar Faizal Uncensored yang dikutip, Kamis (18/8/2022).
"Yang jelas ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya."
"Seperti sub-Mabes (Polri) yang sangat berkuasanya."
"Ini yang halang-halangi sebenarnya, kelompok ini yang jumlahnya 31 orang ini. Dan sudah ditahan," kata Mahfud MD.
Mahfud MD Yakin Tersangka di Kasus Brigadir J Bertambah
Mahfud MD meyakini kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo ini, akan bertambah.
"(Tersangka) harus bertambah," kata Mahfud MD sebagaimana dilansir Tribunnews, Kamis (18/8/2022).
Saat ini total anggota Polri yang diperiksa bertambah dari 56 orang menjadi 63 orang.
Dari jumlah itu anggota Polri yang telah terbukti melanggar kode etik sebanyak 35 orang.
16 orang di antaranya telah ditempatkan di tempat khusus.