Wawancara Eksklusif Komjen (Purn) Susno Duadji: Bayangkan, 6 Kali Jokowi Bicara Kasus Ferdy Sambo
Menurut Susno, dorongan dari Presiden Jokowi tak lepas demi menjaga marwah dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Editor: Malvyandie Haryadi
Betul tidak tempat menembak seperti skenario awal, akan kelihatan, yang di bawah tujuh peluru, di atas lima peluru.
Nah yang tujuh gak ada yang kena, ya nggak masuk akal. orang nembak ke atas lebih gampang dari pada nembak ke bawah apalagi dia lebih senior.
Lima peluru kena katanya untuk bela diri di TKP.
Kalau untuk bela diri satu kena kepala harusnya sudah selesai.
Untuk apa ditembak lagi, seharusnya menolong bawa ke rumah sakit atau apa.
Ternyata kan terungkap bahwa memang ditembaknya dari jarak dekat, kemudian tujuh tembak itu Pak Sambo semua yang menembak.
Makanya penting CCTV, jadi saya katakan sangat penting TKP ini, apakah perlu di publikasi, menurut saya tidak wajib jika melihat kasusnya.
Kalau sudah heboh secara nasional, merata sampai ke desa, bahwa orang di Hongkong dan Amerika juga dengar.
Saya yakin polisi sudah datang ke TKP sudah difoto barang bukti sudah dihimpun, kemudian berkas sudah diserahkan ke JPU.
Menurut pengetahuan Pak Susno apakah kasus Sambo ini perlu direkonstruksi?
Kalau pembunuhan itu perlu direkonstruksi, sama seperti kasus kopi sianida Mirna. Jadi memang perlu reka ulang di TKP.
Dan karena TKP-nya sudah rusak, saya yakin polisi merekonstruksi tidak cuma sekali, cocokan saksi-saksi, baru kemudian berkas-berkas itu akan diungkap di pengadilan.
Tetapi dalam sebulan ini mengapa tidak disampaikan ke publik terkati rekonstruksi?
Ya memang sudah tetapi kita tidak tahu dan tidak perlu diumumkan. he-he-he (Tribun Network/Reynas Abdila)