Efek Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan: Wajah Jenazah Biru, Korban Selamat Alami Pendarahan Mata
Dasyatnya dampak gas air mata Tragedi Kanjuruhan, wajah jenazah membiru sementara korban selamat alami sesak napas dan pendarahan mata.
Penulis: Theresia Felisiani
Iritasi itu terjadi, karena imbas terkena gas air mata di Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Saat ditemui di rumahnya yang terletak di Jalan Prof Moh Yamin Gang 2A, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, terlihat iritasi matanya cukup parah.
Di mana pada bagian mata yang biasanya berwarna putih, kini seluruhnya berwarna merah.
Raffi mengatakan, iritasi di kedua matanya itu akibat dari gas air mata yang ditembakkan oleh petugas keamanan.
"Saat itu, saya menonton di Stadion Kanjuruhan bersama kakak saya, Yuspita Nuraini (25) dan beberapa teman lainnya. Ketika itu, kami duduk di Tribun 10," ujarny, Minggu (9/10/2022).
Saat itu, tiba-tiba aparat keamanan menembakkan gas air mata tepat di hadapannya.
Jaraknya pun cukup dekat, hanya sekitar 2 meter.
Ia pun berada di kepulan asap gas air mata selama 15 menit.
Ia pun panik dan mencoba menyelamatkan diri naik ke area Tribun 12.
"Setelah itu saya sesak, dan di depan saya ada orang pingsan. Dan dari arah belakang, desak-desakan dan dorong-dorongan. Setelah itu, saya enggak bisa nafas, diam lalu pingsan. Kalau tidak salah, saya pingsan selama dua jam," jujurnya.
Saat ia sadarkan diri, posisinya sudah berada di bawah stadion.
Ia lalu merasakan sakit di bagian mata.
Kemudian, Raffi pun dibawa oleh teman-temannya ke Rumah Sakit Teja Husada, Di sana, ia tak mendapatkan perawatan selama hampir 40 menit.
Hingga akhirnya, ia dibawa pulang oleh teman-temannya dengan kondisi mata yang sudah memerah pekat.