Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Irjen Purn Aryanto Sutadi Curiga Ada Tokoh Intelektual di Balik Tragedi Kanjuruhan

Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi menduga ada intelektual dader dibalik tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
zoom-in Irjen Purn Aryanto Sutadi Curiga Ada Tokoh Intelektual di Balik Tragedi Kanjuruhan
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Penasihat Ahli Kapolri sekaligus Calon pimpinan KPK, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, menjawab pertanyaan anggota Komisi III saat menjalani tes uji kelayakan dan kepatutan di ruang rapat komisi III DPR Jakarta Pusat, Senin (28/11/2011). Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi menduga ada intelektual dader dibalik tragedi Kanjuruhan. 

Korban meninggal pada Selasa (11/10/2022), pukul 14.25 WIB setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto. 

"Benar, iya informasi awal demikian (adanya penambahan korban tewas)," kata Wiyanto, Selasa (11/10/2022) dikutip dari Tribun Jatim

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, Dinkes Kabupaten Malang mencatat masih ada 21 orang yang dirawat inap. 

Mereka tersebar di tujuh rumah sakit di Malang Raya.

"Sementara untuk korban yang menjalani rawat jalan sebanyak 585 orang. Kami akan terus memperbarui data yang ada," kata Wiyanto

dr Arie Zainul Fatoni, salah satu dokter RSSA mengatakan, mendiang  mengalami cedera di luar paru-paru sehingga mengakibatkan gagal napas akut.

Berita Rekomendasi

"Jam 14.25 karena oksigenasi ke paru-paru sangat jelek sekali karena hipoksia, gagal napas akut atau kalau dalam kedokteran namanya akut respiratori distres sindrom berat atau dalam bahas awam yakni gagal napas akut." 

"Disebabkan karena injury di luar paru-paru, biasanya karena multitrauma pada Mbak Helen, sehingga mengakibatkan komplikasi berupa injury atau cedera di paru-paru," kata Arie, Selasa (11/10/2022) dikutip dari Kompas.com

Arie juga mengatakan, pada organ tubuh Heleh ditemui pendarahan. 

"Dari awal memang agak kritis, cuma dalam perjalanannya dikabarkan ada perburukan karena memang masuk sudah dalam multitrauma, ternyata ada pendarahan di organ dalam sehingga pascaoperasi didapatkan kondisi yang lebih berat lagi," katanya.

Ia mengungkapkan sebelum meninggal, Helen menggunakan alat bantu pernapasan karena kritis.

(Tribunnews.com/Milani Resti) Tribun Jatim/M Arwin) (Kompas.com/Nugraha Perdana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas