Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Tragedi Kanjuruhan: Kronologi Meninggalnya Korban ke-132, Data Dirawat hingga Pengobatan Mata

Total jumlah korban tragedi Kanjuruhan kini menjai 132 korban. Berikut ini update korban dalam tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Update Tragedi Kanjuruhan: Kronologi Meninggalnya Korban ke-132, Data Dirawat hingga Pengobatan Mata
AFP/JUNI KRISWANTO
Orang-orang memberikan penghormatan kepada para korban di stadion Kanjuruhan di Malang pada 5 Oktober 2022, menyusul penyerbuan yang menewaskan sedikitnya 131 orang dalam salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepakbola. - Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada tanggal 5 Oktober bahwa ia akan memerintahkan audit semua stadion sepak bola di negara ini, bersumpah untuk menemukan akar penyebab salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah olahraga. (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Total jumlah korban tragedi Kanjuruhan ada sebanyak 132 korban.

Korban yang terakhir diketahui tercatat atas nama Helen Prisela, meninggal dunia pada Selasa (11/10/2022).

Sementara itu, tragedi Kanjuruhan hingga kini juga masih menyisakan trauma bagi para korban selamat.

Berikut ini update korban dalam tragedi Kanjuruhan:

Kronologi Meninggalnya Korban ke-132

Helen Prisela menjari korban ke 132 dalam tragedi Kanjuruhan.

Ia merupakan Aremanita berusia 20 tahun asal Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Helen Prisela sebelumnya menjalani perawatan intensif selama 10 hari di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (11/10/2022) pukul 14.25 WIB setelah mengalami gagal napas akut.

Baca juga: Komnas HAM Klaim Punya Video Tragedi Kanjuruhan, Bisa Jadi Kunci Terbukanya Kasus Kematian 132 Orang

Tubuh Helen mengalami hipoksia, yakni kondisi rendahnya kadar oksigen di dalam sel-sel tubuh yang menyebabkan kematian jaringan dan kerusakan organ tubuh.

"Karena oksigenasi ke paru-paru sangat buruk karena hipoksia, gagal napas akut, atau kalau dalam kedokteran namanya Acute Respiratory Distress Syndrome berat," kata dokter Arie Zainul Faton, dikutip dari SuryaMalang.com.

Dokter menerangkan, kondisi Helen saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis.

Kondisinya saat itu ada patah tulang serta luka di bagian wajah.

Selain itu, korban juga mengalami multitrauma yang berdampak pada cedera paru-paru.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas