4 Kesaksian Sopir Ambulans Pengangkut Jenazah Brigadir J: Ada Curiga hingga Jasad Dipakaikan Masker
Berikut deretan kesaksian sopir ambulans yang mengangkut jenazah Brigadir J pada persidangan, Senin (7/11/2022) di PN Jakarta Selatan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Sebelum mengecek, ia pun sempat memakai sarung tangan karet.
Sementara denyut nadi yang diperiksa oleh Ahmad adalah bagian tangan kiri Brigadir J.
Baca juga: Ungkap Perpindahan Uang di Rekening Brigadir J, Kuasa Hukum Bharada E Minta Jaksa Hadirkan Bank BNI
Namun denyut nadi Brigadir J disebutnya sudah tidak ada.
"Saya disuruh salah satunya anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya," ujarnya.
Meski telah dipastikan, Ahmad mengaku beberapa anggota Propam Polri menyuruhnya untuk kembali mengecek denyut nadi Brigadir J.
Hal ini, katanya, dilakukan untuk memastikan Brigadir J masih hidup atau tidak.
"Saya bilang ke bapak-bapak lokasi 'izin pak sudah tidak ada', 'pasti mas?' 'pasti pak," ujar Ahmad saat ditanya Wahyu.
Bahkan pengecekan pun masih dilakukan oelh beberapa anggota Propam Polri tersebut.
"Lalu dicek kembali (kondisi nadi Yosua) oleh bapak-bapak di lokasi," jelasnya.
Jasad Brigadir J Masih Kenakan Masker Hitam dan Baju Putih
Ahmad juga menceritakan apa saja yang dikenakan Brigadir J seusai dieksekusi di rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dirinya mengatakan Brigadir J masih mengenakan masker berwarna hitam dan baju putih saat ia sampai di lokasi.
"Masih pakai baju putih dan wajahnya ditutupin sama masker," kata Ahmad.
"Wajahnya ditutupi masker. Warna?" tanya Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santosa.