70 Persen Kasus Stunting Disebabkan Faktor Sensitif, BKKBN dan TNI AD Latih Babinsa
Pelatihan Teknis Percepatan Penurunan Stunting bagi Tim Fasilitator Kodim se-Indonesia di Markas Besar TNI Angkatan Darat di Jakarta, Rabu (07/12/2022
Editor: Content Writer
Terkait faktor sensitif yang menjadi 70% penyumbang kasus stunting, Dudung sepakat bahwa setiap remaja yang akan menikah wajib memeriksakan terlebih dahulu kesehatan fisiknya. Babinsa akan turun langsung ke lapangan untuk membantu BKKBN dalam pemeriksaan tersebut.
“Begitu juga sosialisasi maka Babinsa yang bisa sentuh masyarakat hingga ke pelosok serap ilmu dari BKKBN untuk sosialisasikan kepada masyarakat terutama anak muda yang melakukan pernikahan untuk cek kesehatan dulu,” ungkapnya.
Lebih jauh Dudung menambahkan, saat ini pihaknya tengah membuat program baru yang diberinama Babinsa Masuk Dapur Warga. Program ini dibuat salah satunya adalah untuk mendukung percepatan penurunan stunting nasional. Tidak hanya itu, TNI AD juga terus menggelar kegiatan-kegiatan ketahanan pangan seperti Manunggal Air dan Food Estate.
“Saya tekankan kepada seluruh jajaran Babinsa harus tau dimana ada warga yang hari ini tidak makan atau hari ini rumahnya masih bocor. Istilah saya, TNI AD harus turun gunung, kita harus membantu kesulitan-kesulitan masyarakat apapun kesulitannya dan TNI AD harus berdampak dimana dia bertugas dan berada,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Jenderal Dudung secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Teknis Percepatan Penurunan Stunting bagi Tim Fasilitator Kodim se-Indonesia dengan berkolaborasi bersama BKKBN. Diharapkan kegiatan ini dapat mendukung program pemerintah dalam upaya menciptakan generasi unggul Indonesia Emas 2045.
“Dengan mengucap Bismillah kegiatan Pelatihan Teknis Percepatan Penurunan Stunting bagi Tim Fasilitator Kodim se-Indonesia Tahun 2022, Rabu 7 Desember 2022 Pukul 10.10 WIB dengan resmi saya nyatakan dibuka,” kata Jenderal Dudung.