Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Disebut Butuhkan Banyak Biaya, Mardani: KPU Sudah Coba Atasi
Menurut Mardani untuk mengurangi biaya kampanye KPU telah membatasi masa kampanye pemilu 2024 hanya 75 hari.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
Mardani melanjutkan padahal kalau pemilu ingin sehat Partainya juga harus sehat, ideologis harus kuat kaderisasinya, harus punya prinsip.
"Itu sekiranya bisa dioptimalkan untuk sistem proporsional terbuka," jelasnya.
Kemudian Mardani juga mengatakan bahwa sistem pemilu proporsional terbuka punya kelemahan karena setiap caleg itu punya peluang yang sama.
Maka semua akan bekerja berusaha mendapatkan suara terbanyak.
Lalu dikatakan Mardani sistem pemilu proporsional terbuka juga lebih disukai partai-partai baru.
"Biasanya partai-partai yang identitasnya belum kuat mereka akan berharap proporsional terbuka karena seluruh calengnya akan menjadi prajurit-prajurit handal untuk mencari suara," ungkapnya.
Sementara itu untuk sistem pemilu proposional tertutup. Mardani menyebutkan bahwa kekurangannya oligarki bisa pindah ke partai politik.
Menurut Mardani hal itu bisa terjadi jika tidak ada reformasi internal dari partai politik.
"Kelemahannya kalau proporsional tertutup itu kalau kita melakukan proposal tertutup, tapi tidak ada reformasi di internal partai maka oligarki di luar berpindah ke oligarki di dalam partai," kata Mardani.
Mardani melanjutkan pimpinan partai bisa semena-mena menentukan nomor urut caleg. Yang mana caleg dekat dengan pimpinan parpol dapat nomor urut yang baik yang berprestasi belum terdapat nomor urut yang baik.
"Padahal haknya rakyat mendapatkan calon yang berkualitas itu kelemahannya," tegasnya.
Meski sistem proporsional tertutup punya kekurangan, Anggota DPR Komisi II itu juga mengatakan proporsional tertutup juga punya kelebihan tersendiri.
"Kelebihannya adalah partai akan menjadi institusi yang lebih sehat karena yang dipilih adalah partai, yang punya otoritas adalah pantai, yang akan tumbuh berkembang adalah partai," jelasnya.
Mardani melanjutkan tidak akan terjadi kadar kutu loncat misal 2004 Kader Golkar, kemudian 2019 Demokrat, 2014 PDIP dan terpilih terus. Menurut Mardani proposional tertutup bakal ada kaderisasi partai yang baik.