Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Disebut Butuhkan Banyak Biaya, Mardani: KPU Sudah Coba Atasi

Menurut Mardani untuk mengurangi biaya kampanye KPU telah membatasi masa kampanye pemilu 2024 hanya 75 hari.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Disebut Butuhkan Banyak Biaya, Mardani: KPU Sudah Coba Atasi
Mario Christian Sumampow
Mardani Ali Sera. Ia menyebutkan bahwa sistem pemilu proposional terbuka dinilainya membuat calon legislatif (Caleg) jadi dekat dengan rakyat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebutkan bahwa sistem pemilu proposional terbuka yang diyakini butuhkan banyak biaya telah dicoba atasi oleh KPU.

Menurut Mardani untuk mengurangi biaya kampanye KPU telah membatasi masa kampanye pemilu 2024 hanya 75 hari.

"KPU sekarang ini sudah sangat baik mencoba membatasi agar masa kampanye kita hanya 75 hari kemudian tempat untuk memasang atribut dibatasi upaya untuk membuat low cost politik juga sudah dilakukan, money politik diperangi," kata Mardani pada diskusi daring PKS Legislative Corner bertajuk Wacana Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu 2024, Setuju atau Tidak? Jumat (6/1/2022).

Menurut Mardani mengapa sistem pemilu proposional terbuka dinilai butuhkan banyak biaya.

Hal itu dikarenakan yang kampanye bukan hanya partai politik tapi calegnya juga buat tim hingga atribut sendiri.

"Memang ketika proporsional terbuka yang kampanye rata-rata bukan cuma partai tapi caleg-calegnya kadang-kadang punya tim sendiri, punya atribut sendiri, punya cara sendiri yang kadang-kadang beda dengan cara partai," sambungnya.

Baca juga: 8 Fraksi Tolak Pemilu Proporsional Tertutup, Mardani Ali Sera: Proporsional Terbuka Itu Lebih Adil

Berita Rekomendasi

Mardani melanjutkan sehingga yang terjadi yang penting suaranya banyak dan membuat sistem pemilu proporsional terbuka itu butuhkan biaya tinggi.

"Sedangkan tertutup dianggap tidak akan ada persaingan antar caleg yang ada cuman persaingan antar partai. Bagaimana kontestasi karya dan adu gagasan," jelasnya.

Mardani menegaskan kalau sistem proporsional tertutup dilaksanakan di waktu yang mendesak bakal turunkan kualitas pemilu 2024 mendatang.

"Tetapi kalau diterapkan dalam waktu yang mendesak atau yang sangat singkat persiapan yang ada bisa berantakan dan menurunkan kualitas pemilu di 2024," jelasnya.

Mardani sebelumnya juga menyebutkan bahwa sistem pemilu proposional terbuka dinilainya membuat calon legislatif (Caleg) jadi dekat dengan rakyat.

Menurut Mardani hal itu bisa terjadi karena caleg turun ke masyarakat jadi bisa dekat dengan rakyat.

"Kelebihan proporsional terbuka jadi karena semuanya turun caleg-caleg dekat dengan rakyat. Kalau kurangan proposional terbuka memang peran partai menjadi minimalis yang kita cuma jadi manajer atau jadi koordinator," kata Mardani pada acara daring PKS Legislative Corner, Jumat (6/1/2022).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas