Wamendes Budi Arie Tantang Para Kepala Desa, Pilih Tambah Masa Jabatan atau Penambahan Dana Desa?
Wamendes menantang para Kepala Desa untuk memilih antara perpanjangan masa jabatan atau penambahan anggaran desa.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Dewi Agustina
"Saya malah mengusulkan minta kelebihan dana desa, tapi kurangi masa jabatan," jelasnya.
"Itu malah lebih baik," sambung Fahri.
Menurut Fahri, peningkatan dana desa akan mendorong minat anak-anak muda untuk menjadi Kepala Desa.
"Supaya nanti anak-anak muda kalau melihat dana Kepala Desa nya memadai, banyak orang pintar yang ingin jadi Kepala Desa," tutur Fahri.
Lebih lanjut, ia mengatakan, desa lah yang akan menjadi masa depan demokrasi Indonesia.
"Saya kira itulah masa depan kita, demokrasi desa dan pembangunan desa," katanya.
Tak Ada Istilah Penambahan Masa Jabatan
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, di dalam sistem demokrasi tidak ada istilah penambahan masa jabatan.
Ia menuturkan, di dalam penerapan sistem tersebut masa jabatan justru harus dikurangi.
"Tidak ada yang namanya ekstensi jabatan. Dalam demokrasi jabatan itu malah harus dikurangi," kata Fahri, dalam diskusi daring Gelora Talks, Rabu (25/1/2023).
"Semakin matang demokrasi biasanya masa jabatannya semakin dipotong," sambung Fahri.
Ia kemudian menyinggung jalannya sistem demokrasi di Amerika Serikat.
"Demokrasi Amerika makin matang dipotong tinggal 4 tahun masa jabatan Presidennya," ujarnya.
Baca juga: Ribuan Perangkat Desa dari Tasikmalaya Berangkat ke Jakarta Sampaikan Tiga Tuntutan
Menurutnya, Indonesia juga seharusnya melakukan hal serupa dengan itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.