Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hadapi Dinamika Laut China Selatan, Pemerintah Direkomendasikan Tambah Kapal Selam hingga 16 Unit

Kementerian Pertahanan RI direkomendasikan untuk menambah jumlah kapal selam hingga 16 unit.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hadapi Dinamika Laut China Selatan, Pemerintah Direkomendasikan Tambah Kapal Selam hingga 16 Unit
Ist
Mahasiwa Program Doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) Cohort 3, Cecep Hidayat, saat mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi terbuka yang digelar di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2023). Tampak sejumlah rekan seangkatan Cecep hadir bersama keluarga di sidang terbuka itu. 

Implikasi geopolitik tegangan itu meluas. Misal, jika terjadi ketidakstabilan situasi geopolitik di wilayah LCS, AS akan merasa kepentingannya terancam karena banyak urusan negeri tersebut melalui jalur LCS.

Belum lagi jika bicara potensi peningkatan pelanggaran wilayah untuk segala kegiatan yang menggunakan media laut sebagai alur perlintasan.

Menurut Cecep, ada tiga alternatif pendekatan dalam strategi keamanan maritim. Pendekatan yang pertama adalah Soft Power Approach (Pendekatan yang lunak), yakni dengan membentuk Security Community (Komunitas Keamanan). Misalnya dengan lahirnya the Declaration of the Conduct (DOC).

Kedua, Hard Power Approach (Pendekatan yang keras) yakni strategi Perlombaan Senjata dan Keseimbangan Kekuatan.

Dan ketiga adalah Smart Power Approach (Pendekatan yang cerdas), yakni strategi berupa Security Regime (Rezim Keamanan). Tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan the Code of Conduct (COC).

Karenanya, ia juga merekomendasikan kepada Kementerian Luar Negeri segera merealisasikan COC sebagai salah satu program prioritas ASEAN di tahun 2023. Kedua, agar mengangkat isu pentingnya kesatuan suara ASEAN dan peningkatan ketegasan sikap ASEAN dalam menyikapi sengketa di LCS.

“Sehingga bisa meningkatkan posisi tawar ASEAN sebagai forum kerja sama regional yang mampu melindungi anggotanya yang tengah bermasalah,” kata Cecep.

Berita Rekomendasi

Cecep juga memberikan rekomendasi kepada sejumlah badan lainnya seperti Mabes TNI AL agar meningkatkan diplomasi maritim; kepada Kemenkopolhukam agar memperkuat sinergi antar kementerian-lembaga negara dalam keamanan laut; kepada Bakamla agar meningkatkan patroli berkala; hingga ke Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait review UU 45/2009 dan penguatan kapabolitas pada isu-isu sektor kelautan.

Cecep mempertahankan disertasinya di hadapan jajaran doktor dan guru besar yang menjadi penguji.

Diantaranya adalah Mayjen (TNI) Joni Widjayanto, Laksma TNI Kresno Buntoro, Phd, Prof. Dr.Richardus Eko Indrajit, dan Dr.Makarim Wibisono.

Di akhir sidang, sidang terbuka menetapkan kelulusan Cecep Hidayat dengan predikat cum laude. “Predikat cum laude, Saudara berhak menyandang gelar doktor ilmu pertahanan Universitas Pertahanan yang ke-27,” kata Mayjen Joni Widjayanto yang juga ketua sidang.

Hasto Kristiyanto menyampaikan ucapan selamat kepada koleganya, tersebut. Baginya, kerja keras Cecep dan dukungan keluarganya selama riset dilakukan, pantas diberi apresiasi.

Terkait tema disertasi, Hasto mengatakan bahwa tema yang diangkat Cecep sangat aktual. Karenanya, berbagai rekomendasi dari hasil penelitian disertasi itu patut untuk menjadi masukan bagi lembaga pemerintahan terkait.

“Saya ucapkan selamat kepada Pak Cecep Hidayat. Saya berharap hasil disertasinya semakin membangun kesadaran tentang pentingnya pemahaman geopolitik di dalam upaya memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia. Disertai Pak Cecep memberikan kontribusi penting di dalam mensikapi ketegangan di Kawasan Laut China Selatan dalam perspektif geopolitik,” kata Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas