Mukernas Muslimat Bulan Bintang Membahas Strategi Memenangkan Caleg Perempuan
Muslimat Bulan Bintang (MBB) merupakan Badan Otonom untuk memperkuat dan memajukan PBB
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Kerja Nasional Muslimat Bulan Bintang sukses dilaksanakan pada 11-12 Februari 2023 di Jakarta.
Sambutan dan sekaligus Pembukaan dilakukan oleh Dr Dr dr Norman, dihadiri pula oleh Ketum Partai Bulan Bintang Prof Yusril Ihza Mahendra secara daring, untuk memberikan arahan dan semangat kepada Muslimat Bulan Bintang (MBB).
Ketua Umum Muslimat Bulan Bintang, Hamidah Yacoub BA mengatakan, MBB merupakan Badan Otonom untuk memperkuat dan memajukan PBB.
Baca juga: Partai Bulan Bintang Dukung Pemilu 2024 Pakai Sistem Proporsional Tertutup, Ini Alasannya
"Tugas Muslimat Bulan Bintang adalah memberikan pencerahan dan pemahaman kepada kaum perempuan dari segi politik dan mempersiapkan bacaleg perempuan untuk menjadi anggota legislatif mulai dari tingkat Kota/Kabupaten, Provinsi dan DPR-RI, guna memenuhi quota 30 persen keterwakilan perempuan," ungkap Hamidah Yacoub.
Hamidah Yacoub menjelaskan, tanggal 11-12 Februari, Mukernas membahas dan menyusun program kerja MBB serta strategi pemenangan caleg perempuan, dengan harapan hasil dari Mukernas ini dapat menjadi acuan gerakan MBB dalam memajukan Partai dan memenangkan Pemilu legislatif tahun 2024.
Program-program yang dihasilkan Mukernas dilaksanakan oleh PW MBB dan PC MBB seluruh Indonesia.
"Untuk meraih kemenangan Pemilu tahun 2024 para kader dan simpatisan MBB harus bekerja keras untuk bisa merekrut perempuan untuk Bacaleg, mengajak perempuan untuk bergabung ke PBB. MBB tentunya harus turun ke bawah untuk mensosialisasikan apa yang diperjuangkan oleh PBB," tutur Hamidah Yacoub.
Untuk itu, lanjutnya, MBB harus solid dan bersatu. Terutama kita sebagai Pimpinan Pusat MBB, PW, dan PC MBB hrs bersinergi dengan DPP, DPW dan DPC.
Sekjen MBB Yessi Yuga Puspita SE juga menambahkan, bahwa MBB harus turun dan menjelaskan apa yang diperjuangkan selama ini oleh PBB.
"Kenapa kita harus turun ke bawah? Kita harus menjelaskan dan meyakinkan apa yang diperjuangkan PBB," kata Yessi Yuga Puspita.
Sebagaimana diketahui, Partai Bulan Bintang dideklarasikan oleh 22 ormas Islam pada tanggal 17 Juli 1998. Pada waktu itu Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, sebagai Ketum Partai Bulan Bintang.
Pada tahun 2000 dilaksanakan Muktamar PBB pertama. Hasil Muktamar tersebut dinyatakan bahwa PBB berasaskan Islam dan mempunyai idiologi partai berupa Tafsir Asas. Tafsir Asas bersumberkan pada Al-Qur'an, Hadits, Ijma' dan Qiyas.