Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sarankan Partai Politik Baru Optimalkan Gen Y dan Gen Z Agar Lolos ke Parlemen

Pengamat memberi saran agar partai-partai politik baru fokus mempersiapkan strategi agar lolos Parliamentary Threshold atau ambang batas parlemen.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat Sarankan Partai Politik Baru Optimalkan Gen Y dan Gen Z Agar Lolos ke Parlemen
Ist
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif 2Indos Arfino Bijuangsa. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat dan Direktur Eksekutif 2Indos Arfino Bijuangsa memberi saran agar partai-partai politik baru fokus mempersiapkan strategi agar lolos Parliamentary Threshold atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Ada pun selain peserta Pemilu 2019, ada sejumlah parpol baru yang akan berkontestasi di Pemilu 2024, yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Gelora, dan Partai Ummat.

"Kompetisi antar partai politik nantinya akan menjadi ujian berat dan tantangan besar bagi partai-partai politik baru yang mengejar 4 persen pencapaian suara sah nasional," katanya dalam keterangan tertulis Minggu (19/2/2023).

Lantas, Arfino para partai politik baru ini harus mampu mengkonsolidasikan kekuatan dan mendukung proses kaderisasi, dengan memunculkan kader-kader muda yang berasal dari Gen Y (lahir antara 1981 s/d 1995) dan Gen Z (lahir antara 1996 s/d 2009) untuk mewakili partai politik di kancah nasional.

"Saya pikir, masyarakat di Indonesia sudah mulai bosan juga melihat wajah-wajah lama, yang orangnya itu-itu saja pada partai-partai politik yang masih mampu bertahan sampai dengan saat ini," ucapnya.

Lebih lanjut, Arifno menjelaskan, satu di antara keunggulan generasi muda adalah mereka lebih memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengorganisir massa secara massif.

Baca juga: PPATK Endus Indikasi Praktik TPPU Dana Pemilu, Rahmat Bagja: Bawaslu Tugasnya Pada Dana Kampanye

Berita Rekomendasi

Dengan mengoptimalkan kekuatan teknologi seperti memanfaatkan algoritma search engine, pengaruh media sosial dan agregator, mereka mampu meminimalisir biaya politik di lapangan dan memberikan efek besar bagi partai.

"Outcome-nya adalah rakyat akan berbondong-bondong memilih Partai tersebut. Dan target perolehan suara sah nasional sebanyak 4 persen tercapai, khususnya partai-partai Baru," ujarnya.

Menurut dia, partai-partai baru harus percaya diri bersaing dengan partai-parti besar yang telah memenuhi syarat formil PT sebagaimana diatur dalam UU Pemilu. Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis.

Baca juga: Bantah Isu Penundaan Pemilu, KPU Sebut Tahapan Pemilu Sudah Berjalan

"Keberhasilan strategi marketing politik adalah lakunya jualan-jualan partai sehingga masyarakat pun tergiur untuk menyerahkan harapan kehidupannya lima tahun ke depan kepada partai-partai politik," ucapnya.

Di sisi lain, ia menekankan hadirnya jumlah parpol jangan samai beriringan pula angka golput.

Arfino mengatakan, seringkali muncul di televisi nasional dan populer hanyalah salah satu variabel untuk memenangkan Pileg 2024.

"Variabel-variabel lainnya mesti diaduk rata dengan bumbu yang pas sehingga rasanya mampu menghipnotis partisipasi pemilik Hak Suara untuk mendatangi TPS-TPS," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas