Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Buka Opsi Cari Perusahaan untuk Diberi Misi Kurangi Stunting

Airlangga Hartarto menyatakan, program pemerintah adalah mengurangi stunting, satu di antaranya dengan susu yang baik untuk bayi dan anak-anak.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Sanusi
zoom-in Pemerintah Buka Opsi Cari Perusahaan untuk Diberi Misi Kurangi Stunting
Yanuar Riezqi Yovanda
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam peresmian Fasilitas Produksi Bahan Baku Susu Formula dan Susu Pertumbuhan PT Kian Mulia Manunggal, Cikarang, Selasa (21/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, program pemerintah adalah mengurangi stunting, satu di antaranya dengan susu yang baik untuk bayi dan anak-anak.

Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi Tempo Scan yang memutuskan untuk memulai investasi pembangunan fasilitas produksi intermediate powder milk raw material atau disebut Spray Dry facility, yang hari ini diresmikan.

"Hari ini, Spray Dry ini adalah bahan baku yang menghemat devisa Rp 1 triliun per tahun dan dengan investasi Rp 2,5 triliun, dan tentunya bagi pemerintah lebih banyak lebih bagus," ujarnya dalam peresmian Fasilitas Produksi Bahan Baku Susu Formula dan Susu Pertumbuhan PT Kian Mulia Manunggal, Cikarang, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Kampanye CukupDuaTelur BKKBN-Tribun Network Sukseskan Program Cegah Stunting di Indonesia

Menurutnya, program pemerintah dalam mengurangi stunting dengan susu berkualitas harus didorong terus, karena juga bisa sekaligus meningkatkan industri lokal.

"Jadi, kalau kapasitasnya ditingkatkan tinggal minta sama Pak menkes agar program ini bisa didorong. Kalau zaman dulu bahkan kita susu pun dapat dibagi, program seperti itu baik untuk dilakukan, selain meningkatkan gizi, juga mendorong industri dalam negeri," kata Airlangga.

Di sisi lain, Airlangga melihat ada beberapa industri yang saat pandemi kesulitan untuk bertahan, sehingga dicaplok oleh negara lain.

Baca juga: Cegah Stunting dan Hapus Kemiskinan Ekstrem, Menko PMK Tekankan Pentingnya Konvergensi Program

BERITA TERKAIT

Tentu kalau dicaplok produsen negara lain, dinilainya bukan untuk kesehatan kepentingan kesehatan masyarakat, tapi murni komersial.

"Jadi, kita tidak bisa mengandalkan perusahaan yang 100 persen komersial. Tetapi, kita bisa mencari perusahaan yang bisa diberi misi khusus selama produknya bisa diambil oleh pemerintah melalui BPJS maupun Kemenkes," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas