Mengintip Persiapan Pengamanan Peringatan Hari Buruh di Ibu Kota Jakarta, Jateng hingga Makassar
Di Jakarta, sedikitnya 50.000 buruh terkonfirmasi akan melakukan aksi di depan Istana Merdeka dan Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Para buruh di seluruh Indonesia akan melakukan aksi dalam rangka peringatan Hari Buruh, Senin (1/5/2023) hari ini.
Aksi ini akan dilakukan oleh para buruh di 38 provinsi.
Di Jakarta, sedikitnya 50.000 buruh terkonfirmasi akan melakukan aksi di depan Istana Merdeka dan Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, aksi May Day akan dilakukan pada pukul 09.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB di Istana dan Gedung MK.
Baca juga: May Day 2023, Bakal Ada Deklarasi Kecil dan Capres 2024 dari Partai Buruh?
Berikut persiapan pengamanan peringatan hari buruh di ibu kota Jakarta serta berbagai daerah lainnya Indonesia:
Jakarta
Terkait pengamanan Hari Buruh di ibu kota, Polda Metro Jaya akan mengerahkan sebanyak 4.200 personel.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengatakan, ribuan personel tersebut nantinya akan disebar di beberapa wilayah di DKI Jakarta khususnya di dua lokasi utama yakni area Patung Kuda dan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
"Rekan-rekan dengar tadi bahwa diawal 4 ribu lebih ya, 4.200 (personel) itu yang tergelar di lapangan," kata Karyoto.
Selain personel dari aparat kepolisian, eks Deputi Penindakan KPK ini mengatakan akan disiagakan pengamanan dari unsur TNI yakni sekitar 3.500 personel.
Adapun pengamanan dari unsur TNI nantinya bersifat membackup aparat kepolisian apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk melakukan pengamanan.
"Yang lain pun seperti Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) menyiapkan 3.500 personel yang standby on call," jelasnya.
Baca juga: Peringatan May Day: Sejarah, Tokoh Berpengaruh Hingga Tuntutan Pekerja di Hari Buruh Internasional
Karyoto mengimbau agar para massa buruh menggelar Aksi May Day dengan tertib.
"Tentunya kita mengimbau bahwa rekan-rekan dari pekerja juga harus melihat kepentingan masyarakat lain," ujar Karyoto.