Surya Paloh dan Luhut Bakal Temui Presiden Jokowi, Ada Apa?
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan Surya Paloh dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan akan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan Surya Paloh dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan akan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Iya. Pak Jokowi, Pak Luhut, Pak Surya (akan bertemu)," kata Sugeng di Kantor Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).
Sugeng belum memastikan kapan rencana pertemuan antara ketiganya digelar.
Dia menyebut rencana pertemuan itu setelah dirinya setelah bertemu Luhut di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta, Jumat siang.
Menurut Sugeng, Paloh mencermati berbagai dinamika politik belakangan ini yang dianggap kurang sehat.
"Ya mestinya, mohon maaf, presiden sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara itu harus memposisikan sebagai negarawan gitu lho," ujarnya.
Dia menyebut endorse yang dilakukan Presiden Jokowi terhadap beberapa figur bakal calon presiden (capres) selama ini kurang bagus.
"Intinya bagaimana mengendorse satu per satu itu menurut hemat kita tidak bagus. Dalam konteks cawe-cawe lah kalau bahasa umumnya," ucap Sugeng.
Sebelumnya, Surya Paloh mengatakan dirinya akan bertemu Presiden Jokowi seusai tak diundang berkumpul di Istana Merdeka beberapa hari lalu.
Namun, Paloh menyebut pertemuan itu dilakukan tergantung waktu kosong Presiden Jokowi.
"Nanti kita lihat waktunya, waktu Pak Jokowi kosong. Nanyain saya telepon, coba," kata Paloh selepas Luhut di Restoran Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat kemarin.
Surya Paloh menuturkan pertemuannya dengan Luhut membahas pesan-pesan dari Jokowi. Namun, dia enggan mengungkapkan pesan yang dimaksud.
"Pak Luhut mengucapkan selamat Lebaran lah. Ada beberapa pesan dari Pak Jokowi, hal-hal lain hal-hal yang baik saja,” ujarnya.
Baca juga: Hubungan Jokowi dan Surya Paloh Kini Disebut Berada di Titik Terendah Meski Belum Minus
Paloh mengaku memahami langkah Presiden Jokowi tak mengundang dirinya dalam pertemuan para ketum parpol tersebut.
Menurutnya, Jokowi adalah pemimpin koalisi pemerintahan dan NasDem mungkin sudah dianggap bukan bagian koalisi pemerintahan.
"Saya bisa pahami itu pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan, untuk sementara," ungkapnya.