Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekam Jejak Sosok Handry Satriago, Motivator dan CEO Termuda Perusahaan Rintisan Thomas Alva Edison

Sebelum meninggal, Handry Satriago bekerja sebagai CEO termuda di sebuah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat rintisan ilmuwan Thomas Edison

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Rekam Jejak Sosok Handry Satriago, Motivator dan CEO Termuda Perusahaan Rintisan Thomas Alva Edison
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
CEO General Electric, Handry Satriago membacakan surat yang ditulisnya dalam acara Malam Menjadi Indonesia, di Jakarta, Rabu (5/12/2012). Acara yang digagas Tempo Institute, GE Indonesia, dan Garuda Indonesia tersebut juga meluncurkan buku berjudul Surat dari dan untuk Pemimpin. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Produksi tersebut kemudian juga mengarah pada pengembangan mesin turbin gas industrial yang digunakan untuk membangkitkan listrik.

GE pada saat itu memperkenalkan perangkat supercharger pertamanya pada Perang Dunia I, dan terus mengembangkannya selama periode antar perang.

Perusahaan ini akhirnya juga dipercaya mengembangkan mesin jet bernama Whittle W.1 yang akhirnya didemonstrasikan di Amerika Serikat pada tahun 1941.

Jauh setelah itu, perusahaan semakin berkembang dan ada di banyak negara, termasuk Indonesia.

Pada tahun 2018, perusahaan ini berbisnis di bidang aviasi, perawatan kesehatan, tenaga, energi terbarukan, industri digital, produksi aditif, serta modal ventura dan keuangan.

Bahkan, di tahun 2020, GE menempati peringkat ke-33 dalam daftar Fortune 500.

Dua tahun kemudian, 2011, GE menempati peringkat ke-14 dalam daftar Fortune 20.

Baca juga: Profil Handry Satriago, Lahir dari Perantauan Minang yang Sukses Jadi CEO General Electric Indonesia

Berita Rekomendasi

Jadi Motivator

Handry Satriago sering kali diundang menjadi motivator di berbagai acara.

Meski memiliki keterbatasan fisik dan mengharuskannya memakai kursi roda puluhan tahun, tidak membuatnya rendah diri.

Justru Handry Satriago sering sekali menyemangati anak muda dalam menggapai kesuksesan.

Pandangannya yang luas serta pengalamannya menjadi sosok yang dipercaya perusahaan besar membuatnya ingin membagikan banyak cerita kepada anak muda.

Dalam suatu kesempatan, melansir baketrans.dephub.go.id, kesuksesan datang ketika seseorang merasakan meraih sesuatu prinsip hidup, yang ia pegang adalah memiliki mental yang mau terus belajar.

Dari rasa ingin belajar itu membuatnya menjadi pribadi yang rendah hati, tidak arogan, dan harus mengendalikan dirinya.

Handry Satriago memaknai bahwa kesalahan bukanlah suatu kegagalan.

Ia justru mengajak para anak muda tahan banting demi meraih mimpi, yakni dengan terus meningkatkan semangat belajar dan percaya diri.

Tentu dibarengi dengan inovasi dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam diri.

Motivasinya ini bahkan melahirkan dua buah karya buku yang berjudul "Sharing 1" dan "Sahing 2".

Bahkan Handry Satriago juga memebuat sebuag channel YouTube bernama Handry Sharing.

Adapun isinya tentang sharing dan ngobrol bersama orang-orang yang menginspirasi.

Beberapa di antaranya yakni ngobrol bareng dengan artis kenamaan Maudy Ayunda, produser sekaligus penulis skenario Mira Lesmana, hingga Grace Natalie.

Meninggal Karena Penyakit

Handry Satriago meninggal setelah sebelumnya menderita sakit kanker kelenjar getah bening .

Penyakit itu membuatnya harus memakai kursi roda selama kurang lebih 17 belasan tahun.

Namun, nasib berkata lain, pada Jumat 16 September 2023, Handry Satriago menghembuskan nafas terakhir.

Ia diketahui meninggal karena penyakit yang dideritanya.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas