'Bapak Ini Petugas Rakyat atau Petugas Partai?'
Naufal lalu bertanya kepada Ganjar apakah akan menjadi petugas partai ketika terpilih menjadi presiden kedelapan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
“Tapi yang paling penting bagaimana kita membuka isi pikiran dari sosok Capres,” sambung dia.
Sementara, Rachel, Mahasiswa FISIP UI juga menyampikan harapan yang sama. Di mana, dia berharap mahasiswa di seluruh Indonesia bisa ambil bagian dalam proses penjaringan calon pemimpin bangsa.
“Jadi kita harus tau ke depannya presiden di tahun berikutnya harus lebih baik lagi,” kata Rachel.
Lalu, Veza Aulia, Mahasiswa FISIP UI menyebut, Kulian Kebangsaan ini untuk membuka mata mahasiswa terhadap kondisi politik saat ini.
Di mana, bisa memilih pemimpin yang sesuai dengam visi misi serta arah kemajuan ke depan.
“Bisa mengenal pemimpin yang sesuai dengan gagasannya, idenya akan mewakili kelompok muda,” jelas dia.
Sementara, dalam paparam di Kuliah Kebangsaan, Ganjar Pranowo meminta para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) agar tak tergesa-gesa untuk memilihnya.
Ganjar mengatakan itu ketika menjawab pertanyaan mahasiswa UI bernama Naufal mengenai apakah dirinya akan menjadi petugas partai.
Dia berjanji akan memberikan dua buku kepada Naufal untuk menjawab keraguan tentang dirinya.
“Mungkin buku itu cukup bisa menjelaslan keraguanmu agar kelak nanti kamu bisa menentukan pilihan dengan objektif,” kata Ganjar.
Kepada mahasiswa, Ganjar menegaskan tak harus memilihnya, namun tidak boleh tergesa-gesa.
“Siapa yang kamu pilih, tidak harus Ganjar. Jangan tergesa-gesa milih Ganjar, Anda cek dulu, Anda pastikan, Anda yakin enggak dengan saya,” ujarnya.
Dia menjelaskan dua buku tersebut berisikan tentang apa yang dikerjakannya selama ini.
“Satu buku itu judulnya hitam putih Ganjar, hitam putih enggak pernah abu-abu itu yang kamu akan lihat nanti apa keputusan-keputusan ketika kita harus berada pada jabatan public,” jelas Ganjar. (Tribun Network / Yuda).