Sederet Respons Ganjar soal Konflik Rempang, Sentil Pemerintah agar Turun Tangan: Jangan Lama-lama
Bacapres Ganjar Pranowo membeberkan tanggapan soal konflik Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
Misalnya dengan mendengarkan keluh kesah masyarakat dan memberikan kompensasi yang sepadan.
Adapun dalam konflik Rempang, Ganjar menyarankan pemerintah merekrut sosiolog dan antropolog untuk membangun komunikasi dengan masyarakat.
Baca juga: Refleksi Bacapres 2024: Anies Ingat Pesan Ibu, Ganjar Bicara Jabatan, Prabowo Kenang Diejek Guru
Menurut dia, pendekatan dan diskusi dengan masyarakat bisa menjadi solusi konflik agraria di Rempang.
"Tolonglah antropolog, tolonglah sosiolog. Tolonglah psikolog, agar kemudian dia bisa tahu menjelaskan lebih dulu," ucap Ganjar.
"Karena kadang-kadang pemerintah enggak mau, capek menjelaskan. (Jalan pintasnya), sudahlah pakai UU Pengadaan Tanah saja."
"Makanya begitu (masyarakat) enggak mau, hukum berjalan. Tampil kekerasan," imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan gubenur Jawa Tengah itu meminta pemerintah untuk tidak membiarkan masalah Rempang berlarut-larut.
Ia kembali mengusulkan agar pemerintah mengedepankan dialog dengan masyarakat.
Baca juga: Pakar Komunikasi Soal Konflik Rempang: Calon Investor Bisa Tidak Nyaman, Dialog Harus Diutamakan
"Pemerintah harus segera turun tangan menyelesaikan ini. Jangan lama-lama," ujar Ganjar, dikutip dari TribunJateng.com.
"Usul saya persoalan ini diselesaikan sampai ke akarnya dan dibuka agar masyarakat jelas."
"Kedepankan dialog dan dengarkan masyarakat," tandasnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami) (Kompas.com/Fika Nurul Ulya) (TribunJateng.com/Hermawan Endra)