Sempat Batuk, Megawati Sebut Tengah Alergi Debu Akibat Polusi Udara
Awalnya, Megawati bicara soal perdagangan karbondioksida yang akan menghasilkan emisi karbon melebihi batas yang ditetapkan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa dirinya kini tengah mengalami alergi debu akibat polusi udara di Jabodetabek.
Hal itulah yang membuat Megawati terdengar batuk-batuk ketika berpidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP.
Baca juga: Perlu Kolaborasi untuk Meningkatkan Kesadaran Melawan Polusi Udara
Awalnya, Megawati bicara soal perdagangan karbondioksida yang akan menghasilkan emisi karbon melebihi batas yang ditetapkan.
Hal itu dikatakan Megawati baik sebagai ketua umum PDIP maupun Ketua Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
"Sekarang saya dengar sudah akan berjalan yang namanya CO2 trade. Saya karena di BRIN, jadi saya melihat bapak, ada sebuah kemungkinan sebenarnya dalam negosiasinya, karena kalau saya lihat hanya orang akan membayar dengan tumbuhan. Katakan 1 meter jumlahnya mungkin 1.000," kata Megawati, Jumat (29/9/2023).
Baca juga: Publik Diminta Kritis Soal Kualitas Air Minum Berkualitas, Bukan Hanya Soal Polusi Udara
Dia menilai pohon-pohon besar lebih efektif menyimpan karbondioksida dan mengeluarkan oksigen.
"Apa artinya? Kalau hanya terhitungkan dengan 1000 pohon, maka menurut saya sebenarnya jumlah itu harus dinaikkan," jelas dia.
Namun, Megawati bingung lantaran penjelasannya ini tidak disambut tepuk tangan oleh para kadernya.
"Kok tidak ada yang tepuk tangan meriah? Mungkin karena tidak begitu mengerti. Nanti boleh tanya lebih lanjut sama ibu," ujarnya.
Megawati lantas menjelaskan soal alasannya beberapa kali batuk-batuk.
"Ibu saja sekarang, ini bukan batuk pilek, ini alergi. Alergi debu dan keadaaan polusi yang seperti itu," tuturnya.