Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SCG Dukung Target Indonesia Net Zero Emission 2060 Lewat Penerapan ESG dan Kolaborasi Lintas Sektor

Perubahan iklim dan isu sosial menjadi ancaman serius yang harus direspons cepat oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in SCG Dukung Target Indonesia Net Zero Emission 2060 Lewat Penerapan ESG dan Kolaborasi Lintas Sektor
HANDOUT
President & CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash dalam acara ESG SYMPOSIUM 2023 yang digelar di Jakarta, Kamis (2/2/2023). 

Konsep ini dapat menawarkan pendekatan yang luas untuk mitigasi risiko dan penciptaan nilai.

Berkembangnya peraturan dan standar yang mendorong adopsi ESG di sepanjang rantai nilai, mendorong kesadaran investor.

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanti mengatakan saat ini dunia tengah menghadapi triple planet challenges, yakni perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan.

Untuk itu konsep ESG menjadi gamechanger yang dapat membantu menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, sehat, dan seimbang, serta memberikan insentif bagi perusahaan dan industri untuk lebih bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan mereka.

Baca juga: Kejar Target Net Zero Emission pada 2060, Ini Langkah PLN Indonesia Power

“Kolaborasi dan kerjasama merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Komitmen Indonesia, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan merupakan modal dasar yang harus dibarengi dengan kerja keras dan kerja cerdas dalam melaksanakan aksi-aksi nyata mitigasi perubahan iklim di semua sektor,” jelas Laksmi.

Sementara itu Wakil Presiden Eksekutif SCG, Thammasak Sethaudom menekankan bahwa mencapai pembangunan berkelanjutan dan target NDC memerlukan kolaborasi dari semua sektor.

“Saya ingin mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk tetap menjaga semangat kolaboratif dan inovatif. Kita tidak dapat mencapai masa depan yang berkelanjutan sendirian. Ini membutuhkan upaya kolektif dari beragam perspektif dan keahlian," katanya.

BERITA TERKAIT

"Saya berharap di tahun mendatang kita akan memiliki lebih banyak lagi contoh kerja sama keberlanjutan yang mengagumkan antara Indonesia dan global,” imbuhnya.

Sedangkan Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, menjelaskan pentingnya keselarasan implementasi ESG di seluruh aspek.

“Dengan menerapkan ESG, kita tidak hanya mengatasi persoalan lingkungan saja, tapi turut menyentuh masalah sosial-ekonomi, dengan mendorong pendapatan per kapita Indonesia agar mampu setara dengan negara maju dan menekan angka kemiskinan hingga nol persen,” kata dia.

Baca juga: Net Zero Emission Jauh dari Target, Hampir 100 Persen Kendaraan Masih Gunakan BBM Fosil

Untuk mengatasi kesenjangan sosial dan mendukung kesejahteraan masyarakat, SCG mendirikan program pendampingan dan pelatihan bagi usaha lokal, Gerakan Desa Berdikari (Gesari) yang telah mengembangkan lebih dari 70 UMKM di Sukabumi.

Seorang peserta program itu, Dida Mauludin, Ketua Kelompok Budidaya Lumbung Berkah, sukses menyulap Desa Sukamaju menjadi Kampung Lele dengan memberdayakan 150 pembudidaya milenial untuk mengembangkan produk lele higienis.

“Berkat bantuan modal usaha dan pendampingan SCG, usaha kami berkembang pesat dari 2 kolam menjadi 123 kolam yang dikelola secara terintegrasi bersama masyarakat. Kami juga berhasil mendapatkan sertifikat CBIB dan LSPro sehingga mutu produk kami terjamin &
memiliki harga pasar yang kompetitif,” kata Dida.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas