Anggaran Kemenhan Naik Rp 61 Triliun Jelang Pemilu 2024 Dinilai Tidak Wajar
Gufron menilai ada kejanggalan dalam kenaikan anggaran Kementerian Pertahanan puluhan triliunan rupiah yang dilakukan secara tiba-tiba ini.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Acos Abdul Qodir
Menurutnya, kenaikan anggaran pertahanan penting untuk memastikan prajurit dan alutsista Indonesia selalu dalam keadaan siap tempur menjaga kedaulatan dan batas-batas wilayah negara dari ancaman asing.
Prabowo mengungkapkan, tidak ada satupun yang dapat memastikan situasi damai, yang saat ini dinikmati, bisa berjalan langgeng.
Hal ini dikarenakan suatu saat konflik dapat pecah sehingga negara perlu punya pertahanan yang kuat untuk menjaga wilayah dan rakyatnya.
Prabowo mengaku tak ingin mengandalkan ramalan atau hanya cara diplomasi bahwa dunia akan terus damai.
Baca juga: IKN Nusantara Berlakukan Pajak Khusus, ASN dan Karyawan Swasta Terima Gaji Utuh hingga 2035
Menurutnya, dalam dunia pertahanan yang paling penting adalah soal kesiapan yang paling penting adalah kesiapan.
"Dalam masalah pertahanan, yang paling penting adalah kesiapan, readiness. Kesiapan ini juga masalah tentang (penanggulangan) bencana dan sebagainya, ya kita siap. Kita tidak bisa terjadi sesuatu, baru kita bergerak mencari alat. Tidak bisa itu," ujarnya saat di Lanud Atang Sandjaja, Bogor, Jumat (1/12/2023).
Prabowo menjelaskan, menjaga kedaulatan dan memperkuat pertahanan Indonesia juga tidak dapat hanya berdasarkan pada harapan.
Dia menuturkan, pertahanan menjadi urusan yang vital bagi keutuhan negara mengingat wilayah Indonesia yang luas, terutama jika dibandingkan dengan luas Eropa.
Prabowo juga setuju dengan pendapat yang mengatakan pertahanan itu mahal. Karena itu, jika Indonesia mau jadi negara terhormat, biayanya mahal.