Orasi di Panggung Rakyat, Aktivis HAM Ajak Generasi Muda Lawan Oligarki yang Tindas Rakyat Miskin
perlawanan terhadap oligarki dan kapitalisme harus segera dilakukan supaya rakyat miskin tidak terus menerus diinjak haknya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Maka, dia menyebut dinastik politik dan perbuatan koruptif yang masih terjadi adalah peninggalan dari watak pemerintahan Orde Baru.
“Teman-teman keadaan hari ini adalah akibat dari keadaan masa lalu. Rakyat miskin akibat dari keadaan masa lalu, banyak yang korupsi banyak yang menggunakan kekuasaannya demi dinasti politik akibat dari kita yang tidak sungguh-sungguh melawan Orde Baru,” terangnya.
Dia menambahkan banyaknya kasus-kasus pelanggaran HAM di berbagai daerah termasuk di tanah Papua merupakan akibat dari belum tuntasnya perlawanan terhadap penjahat HAM.
“Tas ini asli dari Papua. Lihat di sana ada tulisan Wasior, Wamena, ada kasus Paniai berdarah, ada kasus Biak berdarah, ada berbagai kasus pelanggaran HAM yang sampai hari ini tidak tuntas,” pungkas dia.
Adapun, Panggung Rakyat bertema Bongkar diisi dengan orasi beberapa tokoh seperti aktivis HAM Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri serta Rhenald Kasali.
Sosok seperti Zoemrotin K. Soesilo, Neng Rukka Sombolingi, Encep Arif Afandi, Yuniyanti Chuzaifah, Erry Riyana Hardjapamekas, Zenzi Suhadi, Karlina Supelli, A. Alex Junaidi, Surya Anta Ginting, Andreas Harsono, Danang Widoyoko, Ririn Sefsani, Neng Dara Affiah, Alif Nurlambang, Melki Sedek Huang, Muhammad Suhud, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, dan Ahmad Tomi Wijaya juga akan berorasi di acara yang sama.
Selain orasi, acara juga diisi musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud dan Horja Bius.