Harga Beras Capai Rp 19 Ribu Per Kilogram, Ganjar: Solusinya Bukan Bansos Tapi Operasi Pasar
Capres berambut putih itu juga menyinggung soal bantuan sosial (Bansos) yang digencarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ganjar Pranowo menyikapi melambungnya harga beras yang mencapai Rp 19 ribu per kilogram sebagai peringatan bagi pemerintah. Capres nomor urut 3 itu mendesak untuk segera dilakukan operasi pasar.
“Sebenarnya anomali berasnya mahal. Kemarin saya tanya mencapai Rp19 ribu sampai Rp 20 ribu per kilogram. Mestinya yang dilakukan ya operasi pasar,” kata Ganjar saat ditanya awak media di Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Baca juga: Selidiki Dugaan Kecurangan Pemilu, Ganjar Dorong Digulirkannya Hak Angket
Capres berambut putih itu juga menyinggung soal bantuan sosial (Bansos) yang digencarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, Bansos dapat meringankan beban masyarakat, namun jika dilakukan di saat momentum Pemilu akan memunculkan interpretasi yang berbeda.
Baca juga: Real Count KPU Jatim, Rabu Pagi Perolehan Suara Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud di Bawah 20 Persen
“Kalau Bansos itu untuk menolong masyarakat itu cerita baik tapi momentum pas Pemilu akan menjadi interpretasi yang berbeda,” paparnya.
Ganjar pun menegaskan solusi untuk mengatasi kenaikan harga beras adalah dengan menurunkan semua instrumen terkait dan segera melakukan operasi pasar.
“Kalau hari ini harga beras naik solusinya bukan Bansos tapi operasi pasar. Kalau tidak, maka seperti kemarin saya keliling harga Rp14 ribu sampai Rp 15 ribu dan sekarang sampai Rp19 ribu saya kira sudah alert buat pemerintah. Segera seluruh instrumen diturunkan. Saya kira manajemen ini tidak sulit hanya butuh mau saja,” ujarnya.