PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan dan Idul Fitri
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengapresiasi pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil menurunkan harga beras.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengapresiasi pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil menurunkan harga beras di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir ini.
Gus Fahrur oun meminta agar satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
"Ini tugas penting dan mulia yang wajib dilaksanakan untuk menjaga stabilitas pangan, menjamin kesejahteraan masyarakat," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Jumat (1/3/2024).
Gus Fahrur juga mendorong Satgas Pangan Polri menindak para pelaku penimbun beras.
"Kita dukung penuh, jangan ada yang menimbun beras memanfaatkan situasi ini, jangan menari di atas penderitaan masyarakat. Tindak tegas pelakunya," terangnya.
Menurut Gus Fahrur, kebutuhan makanan pokok adalah salah satu kunci stabilitas ketahanan negara.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu diperhitungkan secara cermat pengadaan hulu sampai hilir.
Dia berharap pemerintah mengembalikan lagi swasembada pangan, terutama beras.
Gus Fahrur mengatakan pemerintah harus mengerahkan semua daya upaya untuk memakmurkan dunia pertanian.
"Semoga di bulan Ramadan problem ini sudah bisa diatasi pemerintah," jelasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya menyebut harga beras sudah turun di sejumlah pasar.
Baca juga: Komisi IV DPR Minta Pemerintah Awasi Distribusi Beras Impor, Jangan ke Wilayah Basis Pertanian
Dia pun meminta narasi harga beras naik tidak langsung ditelan mentah-mentah. Jokowi meminta agar masyarakat kembali memeriksa harga beras di pasaran.