Seloroh Raja Juli Antoni: Belum Pernah Ada Dalam Sejarah Membantu Dua Anak Presiden
Raja Juli Antoni mengucap syukur karena dirinya mendapatkan kepercayaan untuk mengisi jabatan Wakil Menteri Agraria/BPN dan Sekretaris Jenderal PSI.
Editor: Wahyu Aji
Raja Juli Antoni lahir pada 13 Juli 1977 di Pekanbaru, Riau.
Pria berusia 44 tahun tersebut pernah mengemban sejumlah jabatan di PSI.
Diantaranya Sekjen hingga sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP PSI.
Sebelum bergabung dengan PSI, dia merupakan politikus PDIP (2009-2014).
Dikutip dari situs www.rajajuliantoni.com, Toni merupakan lulusan IAIN (sekarang UIN) Jakarta pada tahun 2001 dengan menulis penelitian berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.
Tahun 2004 Toni mendapat beasiswa Chevening Award untuk studi master di The Department of Peace Studies, The University of Bradford, Inggris.
Pada tahun 2010 dengan beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS), meneruskan studi doctoral di School of Political Science and International Studies, the University of Queensland, Australia.
Dengan menyelesaikan studinya, Toni kini memiliki gelar PhD.
Masih dalam laman yang sama, Toni menjadi Direktur Eksekutif MAARIF Institute (2005-2009).
Sekarang menjadi Direktur eksekutif The Indonesian Institute (TII).
Raja Juli Antoni juga aktif menulis berbagai Media Nasional.
Pada tahun 2015, Raja Juli pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Dikutip dari Tribunnews.com, Raja Juli memilih mundur dan tak melanjutkan proses pencalonan.
"Saya merasa terhormat dicalonkan menjadi salah seorang kandidat PP Muhammadiyah. Tapi pada periode ini saya mohon maaf tidak bisa meneruskan pencalonan ini. Saya memilih berdakwah melalui partai politik dengan mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saya akan berusaha melaksanakan spirit dakwah amar makruf nahi mungkar Muhammadiyah melalui jalur struktural," ungkap mantan direktur eksekutif Maarif Institute yang biasa disapa Toni ini.