Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Hobi SYL ‘Palak’ Anak Buah di Kementan: Rp1 M untuk Umrah hingga Beli Keris Rp100 Juta

Sejumlah pejabat di Kementan mengaku dimintai sejumlah uang untuk memfasilitasi hampir semua kegiatan pribadi Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Editor: Erik S
zoom-in Daftar Hobi SYL ‘Palak’ Anak Buah di Kementan: Rp1 M untuk Umrah hingga Beli Keris Rp100 Juta
Kolase Tribunnews/istimewa
Kolase Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat pakai rompi tahanan KPK dan menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta 

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengungkapkan bahwa pihaknya terus didesak menyerahkan uang guna keperluan pribadi SYL.

Bahkan, Prihasto mengaku sampai geleng-geleng kepala dan tak habis pikir harus mencari dana sebesar Rp1 miliar untuk keperluan SYL dan keluarga umrah.

Sebab, menurutnya, tak ada pos anggaran di Kementerian Pertanian yang disiapkan memenuhi permintaan pihak SYL tersebut.

Mulanya, Jaksa Penuntun Umum (JPU), Ikhsan Fernandi menkonfirmasi terkait keterangan Prihasto dalam pemeriksaan ditahap penyidikan.

Jaksa Ikhsan pun menanyakan kepada Prihasto soal permintaan uang untuk umroh SYL dan keluarga kepada Dirjen Hortikultura.

Baca juga: Berlokasi di Gedung KPK, BPK Periksa SYL Terkait Auditor Minta Rp 12 Miliar Demi WTP Kementan

“Uang untuk umrah, bisa saksi jelaskan siapa yang dibebankan Rp 1 Miliar ke Dirjen Hortikultura?” tanya Ikhsan.

“Waktu itu Pak Menteri yang kami tau, Pak Menteri dan keluarga dan beberapa Eselon 1 yang ikut di dalam Umroh tersebut,” jawab Prihasto.

Berita Rekomendasi

Pihasto juga mengungkapkan alasan dirinya tak ikut dalam Umroh tersebut. Sebab, sebelumnya dia telah menunaikan ibadah Haji.

Padahal, saat itu, dia mengaku diajak dalam rombongan ibadah Umroh tersebut.

“Kami baru saja naik haji. Kami diajak, tapi kami beralasan baru naik haji, kami ga mau ikut,” terangnya.

Jaksa Ikhsan pun menanyakan kembali perihal permintaan uang untuk SYL. Padahal, diketahui sebelumnya bahwa tidak ada pos anggaran untuk kegiatan umroh tersebut.

“Bahwa tadi saksi sampaikan bahwa uang-uang tersebut tidak ada anggarannya, atau anggaran kementerian. Saksi kenapa mau memenuhi hal tersebut? Bagaimana caranya?” tanya Jaksa lagi.

“Karena semuanya memang diminta seperti itu. Kami sudah menyampaikan, bahwa ini (tidak ada anggaran). Kami waktu itu juga geleng-geleng kepala, ini gimana caranya ini,” jawab Prihasto.

Prihasto juga menyampaikan, bahwa saat itu pihaknya terus didesak untuk segera menyerahkan uang untuk Umroh SYL. Bahkan, dia menyebut, desakan-desakan itu datang dari orang-orang dekat SYL.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas