Pemerintah Disarankan Kolaborasi dengan Industri dan Akademisi Agar Peretasan PDSN Tidak Terulang
Pakar Keamanan mengatakan kolaborasi antara industri, pemerintah dan akademisi sangat penting guna membangun ekosistem keamanan siber
Penulis: willy Widianto
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan keamanan siber yang kompleks seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital, semakin banyak pula peluang bagi para pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksinya.
Kekinian adanya peretasan Pusat Data Sementara Nasional (PDSN) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan dan organisasi, serta dapat merusak reputasi dan kepercayaan publik.
Baca juga: Anggota DPR Dorong Masyarakat Terdampak Peretasan PDN Ajukan Gugatan
Terkait hal tersebut Pakar Keamanan Siber, Eddy Wahyudi mengatakan kolaborasi antara industri, pemerintah dan akademisi sangat penting guna membangun ekosistem keamanan siber yang kuat dan tangguh di Indonesia.
"Penting tentang bagaimana kita semua dapat bekerja sama untuk melindungi diri dari ancaman siber yang terus berkembang," ujar Eddy dalam pernyataannya saat Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Indonesia's Cybersecurity Insight: Addressing Industry Challenges and Limitations", Sabtu(29/6/2024).
Head of Cyber Security Services PT Media Telekomunikasi Mandiri (MTM) ini juga menjelaskan bahwa sebagai perusahaan teknologi yang mengedepankan keamanan siber MTM memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Indonesia. Karena itulah MTM siap bertukar ide dan pengalaman guna mengembangkan solusi bersama dengan pemerintah mengatasi persoalan keamanan siber di Indonesia.
"Kami memiliki pengalaman luas, berkomitmen untuk membantu meningkatkan keamanan siber di Indonesia dengan menawarkan berbagai solusi keamanan siber yang komprehensif," ujar Eddy