SYL Pamer Prestasi Sejak Jadi Lurah Hingga Menteri di Pembelaannya, Pernah Jadi Camat Teladan
Syahrul Yasin Limpo (SYL) pamer prestasi saat jadi Lurah hingga Menteri saat membacakan pembelaan dalam kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementan.
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkit prestasinya selama 44 tahun menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat karier.
Hal tersebut diungkapkan SYL saat membacakan pleidoi atau nota pembelaan atas kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan yang menjerat dirinya sebagai terdakwa.
SYL menyebut prestasinya didapat saat bertugas sebagai lurah, camat, bupati, wakil gubernur, gubernur, hingga dipercaya sebagai menteri.
Ia mengatakan, saat menjadi Lurah Karabasse dirinya pernah menerima penghargaan lomba desa se-Povinsi Sulawesi Selatan.
Kemudian pada saat menjadi camat Bontonompo, ia meraih predikat Camat Teladan se-Sulsel pada 1984 lalu.
Kala itu, ia mendapatkan kesempatan menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Istana Negara bersama camat-camat teladan se-Indonesia.
Baca juga: Bacakan Pleidoi Kasus Korupsi, Eks Mentan SYL Merasa jadi Korban Pembunuhan Karakter
”Saat itu, saya merupakan camat termuda di Indonesia,” kata SYL saat membacakan pledoi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Kemudian ketika menjadi Bupati Gowa, lanjut SYL, dirinya mendapatkan sederet penghargaan.
Di antaranya, Anugerah Upakarti bidang pertanian dari Presiden RI pada 1997.
Pada tahun yang sama, ia juga mengaku pernah mendapat Anugerah Manggala Karya Kencana serta penghargaan Bakti Koperasi dan Pengusaha Kecil dari Menteri Koperasi dan UKM.
Baca juga: SYL Menangis di Persidangan: Seolah-olah Saya Sebagai Manusia yang Rakus dan Maruk
Berikutnya, saat menjadi Gubernur Sulawesi Selatan, SYL berhasil meraih 226 penghargaan.
Di antaranya, Bintang Mahaputra Utama Bidang Pertanian (2011), Tanda Kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha (2014), Provinsi Terbaik dalam pelayanan publik dari Ombudsman (2015) dan Satya Lencana Pembangunan Pertanian atas Peningkatan Produksi Beras (2008 dan 2009).
SYL juga pernah mendapat penghargaan dalam ‘leadership award’ dari Menteri Dalam Negeri (2018).
Pria yang mendapat gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Hasanuddin (Unhas) itu juga pernah menyabet penghargaan Bintang Astha Barata Madya Utama Pamong Praja dari Institut Pemerintahan dalam Negeri atau IPDN pada 2018.