PROFIL KH Said Aqil Siroj, Pernah Larang Kerja Sama dengan Lembaga Berafiliasi Israel Saat Pimpin NU
Kali ini, namanya disebut-sebut buntut polemik pertemuan kader NU dengan Presiden Israel beberapa waktu lalu.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Kang Said, sapaan akrab Said Aqil Siroj, dilahirkan di Desa Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, pada 3 Juli 1953.
Dikutip dari Kompas, dirinya merupakan anak kedua dari lima bersaudara, pasangan KH Aqil Siroj dan Hj Afifah binti KH Soleh Harun, pendiri Pondok Pesantren Kempek.
Pada Oktober 2021, Said mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak untuk mencalonkan diri kembali memimpin PBNU.
Kemudian, pada Rabu (8/12/2021), Said mengumumkan bahwa dirinya siap menerima permintaan sejumlah kiai sepuh untuk kembali memimpin PBNU.
Sejumlah kiai yang memintanya itu yakni Habib Luthfi, Tuan Guru Turmudzi, KH Muhtadi Dimyati, KH Dimyati Rois, KH Agoes Ali Masyhuri, dan Kiai Bustomi.
Menang dua kali dalam Muktamar
Said mengikuti kontestasi Ketua Umum NU untuk kali pertama pada muktamar ke-30 di Kediri.
Saat itu dia kalah.
Kemudian ketika mengikuti muktamar ke-31 di Boyolali, Said Aqil kembali gagal.
Hingga akhirnya pada Muktamar ke-32 NU di Makassar, Said terpilih menjadi Ketua Umum PBNU periode 2010-2015. Ia mengalahkan Slamet Effendi Yusuf yang memperoleh 201 suara.
Sementara, Said berhasil mengumpulkan dukungan 294 suara.
Kemudian, periode berikutnya yaitu 2015, Said kembali menang dengan perolehan suara 412. Atas perolehan itu, dirinya lanjut menjabat Ketum PBNU periode 2015-2020.
Keluarga
Said memiliki seorang ayah yang merupakan kiai di Cirebon. Ayahnya juga merupakan ulama di kota udang tersebut.