Pengangkatan Orang Dekat Prabowo Jadi Wakil Menteri Jokowi, Kompromi Politik atau Hidupkan Dinasti?
Pelantikan orang dekat Prabowo di kabinet Jokowi mendapat banyak sorotan publik. Sebab, hal ini dinilai sebagai cara untuk mengakomodir kekuasaan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Menurut Wapres, saat ini banyak hal yang terus berubah, termasuk situasi yang sering kali memunculkan tantangan dan masalah baru.
"Karena memang banyak hal-hal (baru), situasi kan kadang-kadang (menyebabkan) terjadi tantangan baru, masalah baru. Nah, pejabat yang dilantik harus respon terhadap masalah dan tantangan baru itu," pintanya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan 2.
Menurut dia, tidak ada sesuatu yang baru terkait adanya dua wakil menteri dalam suatu lembaga.
"Dan ingat pada periode yang lalu Wamen Keuangan kan ada 2, kementerian BUMN dulu juga Wamennya 2, jadi ga ada sesuatu yang baru," kata Pratikno, Kamis (18/7/2024).
Menurut dia, adanya posisi Wamen memeng diatur dalam Perpres Kementerian atau lembaga. Namun tidak ada ketentuan mengenai jumlah Wakil Menterinya.
"Wamen kan memang tidak ditentukan dalam perpres kelembagaan bukan hanya di Kementerian Keuangan," katanya.
Sementara itu terkait pembagian tugas kata Pratikno, Thomas Djiwandono akan lebih fokus untuk menyiapkan dan mengawal APBN 2025, sementara Wamen Keuangan 1, Suahasil Nazara fokus mengawal pelaksanaan APBN tahun 2024.
"Jadi oleh karena itu, ini bagian dari keberlanjutan," katanya.
Terkait isu bahwa posisi Wamenkeu yang dijabat Thomas Djiwandono dijadikan sebagai batu loncatan untuk jadi Menkeu pada kabinet mendatang, Pratikno tidak menjawabnya.
Dia hanya mengatakan bahwa posisi Wamen yang dilantik hanya untuk kabinet sekarang hingga Oktober mendatang.
"Oh itu lain soal, ini Wamen periode kabinet sekarang ini sampe Oktober tahun ini," pungkasnya. (Tribun Network/Yuda)