Lalu saat pergantian rezim pemerintah, segala hal yang berhubungan dengan presiden pertama mulai ditinggalkan.

Hal ini menyebabkan Hari Kanak-kanak Nasional kembali diganti lagi.

Setelah mencari tanggal pengganti, akhirnya ditetapkan tanggal 18 Agustus sebagai Hari Kanak-kanak Indonesia.

Namun dalam pelaksanaannya, Hari Kanak-kanak dianggap kurang tepat karena hari-hari itu digunakan sebagai persiapan Peringatan Hari Kemerdekaan.

Maka sejak tahun 1970-an, peringatan Hari Anak Internasional di Indonesia dilarang.

Pemerintah menggantinya dengan mengikuti waktu peringatan Hari Anak sedunia, yaitu pada tanggal 20 November.

Setelah itu pada saat pemerintahan Orde Baru tahun 1980-an Hari Kanak-kanak Nasional berubah nama menjadi Hari Anak Nasional.

Hal tersebut didukung oleh rencana pembangunan Istana Anak-anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Mulai tahun 1983, peringatan Hari Anak Nasional mulai dipusatkan di TMII.

Prof. Dr. Nugroho selaku Mendikbud saat itu akhirnya meresmikan penetapan Hari Anak Nasional.

Dan setelah melalui proses yang panjang dengan berbagai perundingan, akhirnya Hari Anak Nasional ditetapkan jatuh pada tanggal 23 Juli.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)