Rentetan Konflik Baru PBNU-PKB, Saling Sindir hingga Cak Imin dilaporkan ke MKD
Berikut rentetan konflik baru PBNU-PKB dari saling sindir secara terang-terangan hingga Cak Imin dilaporkan ke MKD
Penulis: tribunsolo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Unjuk Rasa tersebut menuntut agar Gus Yahya dan Gus Ipul turun dari jabatannya.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU, Suleman Tanjung, dalang di balik demonstrasi minta mundur Gus Yahya dan Gus Ipul adalah Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat dan Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Indramayu, Muhammad Sholihin.
“Kami mendapatkan banyak bukti, mereka ini memang digerakkan untuk menyerang PBNU,” ujar Suleman dalam keterangannya, Minggu (4/8/2024).
“PCNU Indramayu juga telah mengkonfirmasi bahwa massa ini digerakkan oleh beberapa orang PKB dari Indramayu,” tutur Suleman.
Buntut dari unjuk rasa tersebut PBNU mengumpulkan ratusan Barisan Ansor Serba Guna (Banser) di depan Kantor PBNU.
Banyak anggota banser yang merasa emosi atas konflik tersebut, Gus Yahya pun meminta mereka untuk tetap bersabar, menunggu sampai ada perintah untuk bertindak.
"Saya meminta kepada sahabat-sahabat Banser Ansor seluruh Indonesia untuk bersabar, menahan diri, sampai ada perintah untuk bertindak," kata Gus Yahya saat berpidato di depan para Banser, Senin (5/8/2024).
2. Saling Sindir Secara Terang-terangan
Saling sindir diawali oleh Gus Yahya ketika ditanya media mengenai hubungan PBNU dan PKB usai menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (3/8/2024).
Dia mengungkapkan hubungan mereka seperti mobil yang sudah dipasarkan, sudah laku, dan ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya maka secara paksa mobil tersebut harus ditarik kembali dan diperbaiki sistemnya.
“Kemarin 'kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya. (Maka) Ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya,” kata Gus Yahya.
Sindiran dari PBNU tersebut langsung ditanggapi oleh Cak Imin melalui akun X miliknya @cakiminNOW, Minggu.
Menurut Cak Imin, Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), lah yang rusak dan telah melanggar pernyatannya sendiri yang tidak ingin melibatkan PBNU dalam urusan politik.
"Yang rusak itu Yahya sama Saipul (Ketua Umum dan Sekjen PBNU), kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak," tutur Cak Imin.